Cuaca Ekstrem, Okupansi Hotel Anjlok

Hotel
Petir menyambar saat hujan turun di kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Senin (28/11/2022). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)

JAKARTA -– Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) awalnya optimistis menyambut momen liburan Natal dan tahun baru kali ini. Namun, cuaca yang tak bersahabat di pengujung tahun menjadi kendala pengusaha perhotelan untuk meraup okupansi maksimal. Ramalan cuaca ekstrem berpotensi membuat calon wisatawan menunda atau membatalkan rencana perjalanannya.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, menjelang akhir tahun ini terjadi penurunan tingkat okupansi hotel hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu. Khususnya di wilayah pesisir selatan dan utara Pulau Jawa. Hal itu dipicu ketakutan masyarakat setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan terkait cuaca ekstrem pada akhir tahun.

Bacaan Lainnya

”Saya ambil contoh saat ini di Pangandaran. Saya mendengar konfirmasi dari tim kami di sana bahwa sejak November 2022 sudah ada peringatan tsunami dari BMKG. Akhirnya orang menjadi khawatir ke sana,” beber Hariyadi.

Untuk daerah lain seperti Bali, lanjut Hariyadi, kondisinya masih relatif aman. Tingkat okupansi hotel terlihat normal. ”Memang yang terdampak yang di pesisir, khususnya Pulau Jawa, dari Banten sampai Jawa Timur. Semuanya menjadi lebih ada kekhawatiran itu,” katanya. Dia juga menyebut kejadian wisatawan di Karimunjawa yang akhirnya pulang lebih cepat karena kekhawatiran tersebut.

Ketua PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono menambahkan, potensi cuaca ekstrem, khususnya di DKI Jakarta, mengakibatkan usaha hotel dan restoran tidak optimal saat periode Natal dan tahun baru. Khususnya dalam mendapatkan demand staycation. ”Menjelang tahun baru itu tentu sebagaimana kebiasaannya banyak acara. Tentu lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya kalau tahun baru itu. Cuma kan ini tidak bisa optimal karena ada kekhawatiran banjir dan genangan-genangan itu,” ujar Sutrisno.

PLN Antisipasi Gangguan Cuaca

Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan kesiapannya dalam menyediakan pasokan listrik selama masa pergantian tahun. Kali ini ketersediaan listrik dalam kondisi yang sangat aman. ”Berbeda dari tahun lalu di mana ketersediaan primer dalam kondisi kritis, tahun ini ketersediaan dalam kondisi aman dan sustainable,” ujar Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo dalam press conference tadi malam (31/12).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *