COVID19 Bikin Orang di Kota Ini ‘Kegilaan’ Belanja Online

Salah satu costumer service JNE Depok saat melayani pelanggan, Senin (22/2).

RADARSUKABUMI.com – Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir satu tahun. Banyak yang terdampak dari adanya pandemi ini, salah satunya sektor belanja online atau ekspedisi. Namun, tidak semuanya berdampak buruk, ada juga yang berdampak baik, seperti jasa pengiriman ekspedisi JNE.

Jr. Spv Sales Merketing JNE Kota Depok, Hari Setiono mengaku, pada awal pandemi Covid-19, tren belanja online di masyarakat mengalami kenaikan atau peningkatan sebanyak 30 persen.

Bacaan Lainnya

“Pada awal pandemi, banyak orang yang beralih dari belanja offline ke online. Kami ada peningkatan pada awal pandemi,” tutur Hari kepada Radar Depok (Group Radarsukabumi.com), Senin (22/02/2021).

Selain itu lanjut Hari, peningkatan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan hingga Desember 2020. Namun, pada 2021, tren pembelian masyarakat sudah mulai turun.

“Jadi, peningkatan yang lumayan tinggi terjadi diawal pandemi Covid-19,” lanjutnya.

Barang yang biasanya dikirim atau diterima adalah peralatan medis atau kebutuhan Covid-19. Di antaranya masker, handsanitizer, Alat Pelindung Diri (APD), dan masih banyak lainnya. Dalam satu hari, JNE Depok sendiri menerima atau mengirim paket sebanyak 4.000-an.

“Senin sampai kamis itu biasanya kami ada 4.000-an paket. Namun, dari Jumat sampai Minggu ada penurunan. Penurunannya sebanyak 200 sampai 400 paket,” sambungnya.

Biasanya banyak orang yang memilih membeli barang atau melakukan pengiriman di awal minggu. Dan jarang melakukan pengiriman di akhir minggu. Karena, rata-rata toko online ada yang meliburkan diri di akhir pekan.

Sedangkan, Kota terbanyak yang melakukan pengiriman, masih daerah sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Karawang, dan Cibitung.

“Pengiriman paling banyak masih ke beberapa daerah tersebut,” sambungnya.

Terpisah, salah satu pelanggan belanja online, Nila Andriani mengatakan, saat adanya pandemi Covid-19 , dirinya lebih banyak melakukan belanja online ketimbang belanja secara offline. Karena, belanja offline yang mengharuskan keluar rumah bisa rentan terpapar Covid-19.

“Sejauh ini, lebih banyak belanja online. Yang tidak mengharuskan keluar rumah. Kalaupun belanja keluar rumah, paling yang penting-penting saja,” tuturnya.

Terlebih lagi, menurutnya, belanja online biasanya lebih murah dibandingkan belanja secara langsung.

“Kalau yang gemar cari diskonan, cocok banget sih belanja online. Namun, tidak lupa juga tetap bantu pedagang lain di masa pandemi, yang tidak mengerti teknologi,” pungkasnya.

(RD/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *