Negara ini Sadar dengan Jebakan Utang China, Urungkan Proyek BRI

Samoa
Perdana Menteri Samoa, Fiame Naomi Mataafa/Net

JAKARTA — Pemerintahan baru Samoa tampaknya sudah dibuat khawatir dengan jebakan loan-to-own dan dampak dari proyek Belt and Road Initiatives (BRI) China.

Akibatnya, Fiame Naomi Mataafa, perdana menteri wanita pertama yang baru diangkat di Samoa, mengumumkan pihaknya akan mengevaluasi sejumlah proyek infrastruktur yang didanai oleh China. Salah satu proyek itu adalah pelabuhan di Teluk Vaiusu.

Bacaan Lainnya

Setelah memenangkan pemilu, Mataafa telah berkomitmen untuk membatalkan proyek bernilai 100 juta dolar AS tersebut, dan menyebutnya sebagai beban negara. Mataafa mengatakan, Samoa memiliki kebutuhan yang lebih mendesak daripada membuat pelabuhan dan akhirnya meningkatkan “utang tidak perlu” ke China.

“Samoa adalah negara kecil. Pelabuhan laut dan bandara kami memenuhi kebutuhan kami. Sangat sulit membayangkan bahwa kami membutuhkan skala yang diusulkan di bawah proyek khusus ini ketika ada proyek dengan skala mendesak diprioritaskan pemerintah,” ujar Fiame, seperti dikutip Reuters.

Selain tidak memberikan banyak manfaat, proyek tersebut juga mengancam keseimbangan di Pasifik antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Pemerintahan Baru Mengakhiri Pengaruh China

Samoa dikenal memiliki hubungan dekat dengan China. Selama kurang lebih empat dekade terakhir, pinjaman China ke Samoa tumbuh secara signifikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *