Keji, Pemberontak Thailand Bom Pemukiman Muslim Saat Bulan Ramadan, Begini Kondisinya

ledakan bom di tepi jalan di Provinsi Pattani, Thailand,
Petugas keamanan memeriksa lokasi ledakan bom di tepi jalan di Provinsi Pattani, Thailand, Jumat (11/1/2013). Dua tentara tewas dan dua lainnya luka-luka dalam serangan bom yang diduga dilakukan oleh kelompok militan Muslim, kata polisi. (REUTERS/Surapan Boonthanom)

THAILAND – Kelompok pemberontak Thailand, G5 pada Sabtu (16/4) mengaku bertanggung jawab atas pengeboman mematikan di wilayah pedalaman selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim negara itu, dikutip dari ANTARA.

Pengeboman itu melanggar perjanjian yang disepakati, menyangkut gencatan senjata selama Ramadhan, antara kelompok pemberontak utama dan pemerintah.

Bacaan Lainnya

Dua ledakan pada Jumat (15/4), yang menewaskan seorang warga sipil dan melukai tiga polisi, dilakukan oleh para pemberontak yang merupakan kelompok militan Organisasi Pembebasan Serikat Patani (PULO), kata ketuanya yang bernama Kasturi Mahkota, kepada Reuters.

Sudah lebih dari 7.300 orang tewas sejak 2004 dalam pertempuran antara pemerintah dan kelompok-kelompok bayangan yang mencari kemerdekaan untuk provinsi-provinsi Melayu-Muslim Narathiwat, Yala, Pattani dan sebagian Songkhla. Kawasan itu merupakan bagian dari kesultanan Patani yang dicaplok Thailand dalam perjanjian 1909 dengan Inggris.

Kasturi mengatakan melalui telepon bahwa ledakan di Provinsi Pattani merupakan hal biasa bagi PULO, yang tak terlibat dalam pembicaraan antara pemerintah dan Barisan Revolusi Nasional (BRN).

BRN dua minggu lalu sepakat untuk menghentikan kekerasan selama bulan suci Ramadan hingga 14 Mei.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *