Tolong, Gadis Wardoy Kota Sukabumi Jadi Korban TTPO di Kamboja, Disekap Tanpa Dikasih Makan

MENUNJUKAN : Orang tua korban saat memperlihatkan foto korban kepada Radar Sukabumi, Rabu (24/5).
MENUNJUKAN : Orang tua korban saat memperlihatkan foto korban kepada Radar Sukabumi, Rabu (24/5).

SUKABUMI — Nasib malang menimpa gadis berinisial DM (29) warga Jalan Pabuaran RT (3/1), Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi harus rela berpisah dengan keluarga setelah diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, insiden pada 10 April 2023 lalu. Bermula saat, DM berpamitan kepada kedua orang tuanya yakni, Ois Ismail Hadi (58) dan Lia Rulianti (52) untuk berangkat bekerja dengan teman kenalannya dari media sosial (Medsos) ke daerah Kuala Lumpur Malaysia.

Bacaan Lainnya

Usai beberapa hari, alih-alih mendapat kabar baik kedua orang tua korban malah mendapat kabar bahwa DM dipekerjakan tidak jelas menjadi scammer atau bertugas menipu melalui online di Kamboja.

“Awalnya, mau berlibur dengan pacarnya dari Jakarta dengan tujuan berlibur di Kuala Lumpur. Namun, setelah beberapa hari kami mendapat kabar bahwa anak saya dipekerjakan sebagai admin. Tapi tidak tau admin apa,” ungkap keluarga korban, Ois Ismail Hadi kepada Radar Sukabumi, Rabu (24/5).

Anak ke tiga dari enam bersaudara itu, awalnya dijanjikan akan dipekerjakan dengan iming- iming gaji yang besar. Tetapi ternyata dipekerjakan tidak jelas menjadi scammer atau bertugas menipu melalui online.

“Sudah satu bulan setengah mereka kerja di sana dan tidak digaji sama sekali. Bahkan handphonenya disita semua,” jelasnya.

DM dan 12 orang lainnya tidak betah dan diperlakukan tidak baik sehingga meminta keluar. Namun, pihak perusahaan yang tidak jelas mempempersilahkan keluar tetapi malah dibawa ke suatu tempat dan disekap dalam satu ruangan.

“Kabarnya dari KBRI atau aparat setempat, namun sudah empat hari ini malah disekap di satu ruangan daerah Sambrong dan tidak diberi makan serta minum,” jelasnya.

Minta Segera Dipulangkan

Sebetulnya, Ois mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke Pemerintah Kota Sukabumi, melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) namun hingga saat ini belum ada kejelasan. Tidak hanya itu, keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Sukabumi Kota, tetapi polisi kebingungan atas laporannya itu.

“Mereka dijaga ketat petugas di sana, bahkan diperlakukan tidak baik, diajak minum-minum dan berhubungan intim. Saya berharap pemerintah maupun polisi dapat membantu anak saya bebas dan 12 orang lainnya, karena mereka sudah kelaparan,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *