Menurutnya, jika saat ini masyarakat Kabupaten Sukabumi telah mengabaikan prokes dimasa pandemi Covid-19. Seperti masih banyak yang tidak memakai masker dan banyak yang berkerumun, maka dapat dipastikan tidak akan putus-putus mata rantai penyebaran virus coronanya.
“Kalau keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah menurun hampir dibawah 30 persen. Kemudian, jumlah kematian sekarang sudah di bawah lima orang per harinya. Namun, data yang terkonfirmasi positifnya masih tinggi pada tingkat penyebaran virus corona,” bebernya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan penerapan PPKM yang meningkat dari PPKM Level 3 menjadi PPKM Level 4 menjadikan dasar bagi DPRD dan pemerintah daerah untuk memperketat kembali pengawasan.
“Memang ada hal yang meningkat dari PPKM Levek 3 menjadi PPKM Level 4. Saya rasa nanti akan ada koordinasi antara DPRD dengan pihak Gugus Tugas Covid-19 untuk melihat kira-kira hal apa yang harus dilakukan.
Karena memang poinnya ada di Gugus Tugas Covid-19 dan pastinya akan ada rapat bersama mencari langkah-langkah untuk menahan laju penyebaran Covid-19,” bebernya.
Sementara terkait pembelajaran tatap muka yang dilarang dilakukan pada saat penerapan PPKM Level 4, dirinya mengaku saat ini sudah ada percobaan pembelajaran tatap muka dan dirinya juga hadir untuk melakukan monitoring ke salah satu SDN di wilayah Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar.
“Namun, karena saat ini telah ditetapkan penerapan PPKM Level 4, maka sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada, proses KBM tatap muka dilarang atau dibatalkan. Karena sangat riskan sekali dan dikhawatirkan terjadi penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (den/t)
