Sekda: Gak Mungkin Perlambatan Ekonomi Capai -14,3 Persen

SUKABUMI – Belum lama ini, Universitas Padjajaran (Unpad) merealis perlambatan laju perekonomian di wilayah I Jawa Barat. Hasilnya, Kabupaten Sukabumi masuk pada kategori yang indeks kemiskinannya cukup tinggi. Hal ini dilihat dari indeks perlambatan ekonomi kabupaten terluas se-Jawa dan Bali ini yang cukup pantastis, yakni mencapai -14,3 persen periode 2005 sampai 2015.

Menyikapi data yang disampaikan Unpad tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri langsung angkat bicara. Ia membantah jika perlambatan perekonomian Kabupaten Sukabumi meningkat bahkan sampai angka yang tak wajar yakni -14,3 persen.

Bacaan Lainnya

Berita Terkait : Program Pengentasan Kemiskinan ‘Mandul’

“Enggak lah. Enggak mungkin sampai angka demikian. Angka kemiskinan kita itu diangka 8,13 persen pada tahun kemarin (2017),” ujar Iyos Somantri saat dihubungi Radar Sukabumi, kemarin.

Iyos pun terlihat kaget saat mendengar laju perekonomian Kabupaten Sukabumi yang anjlok diangka -14.3 persen. Menurutnya, perlu kajian akademis yang nantinya diseminarkan untuk mengetahui angka kemiskinan. Dalam hal ini, Badan Pusat Statistik (BPS) pun menunjukan angka kemiskinan yang menurun.

“Nanti kita kroscek, indikator peningkatan kemiskinan ini apa saja. Karena BPS pun menyatakan angka kemiskinan dan perlambatan ekonomi Kabupaten Sukabumi menurun setiap tahunnya,” akunya.

Keyakinan bos PNS Kabupaten Sukabumi soal sektor ekonomi Kabupaten Sukabumi ini meningkat, terbukti dengan banyaknya pihak swasta yang berinvestasi di Sukabumi. Artinya, semakin banyak yang investasi, maka perekoniman pun sudah dapat dipastikan meningkat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *