RSUD Sekarwangi dan Puskesmas Beda Data, Soal Kasus DBD

FT: BAMBANG/RADARSUKABUMI MEMANTAU: Bupati Sukabumi Marwan Hamami melakukan pengecekan pasien di RSUD Sekarwangi, kemarin (23/1).

RADARSUKABUMI.com – SUKABUMI — Memasuki tahun ketiga, BLUD RSU Sekarwangi belum juga menangani pasien yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Bagi rumah sakit milik pemerintah daerah ini, bila ada satu pasien yang positif demam berdarah, sudah merupakan kejadian luar biasa (KLB).

“Belum ada sampai sekarang, semoga saja tidak ada yang terjangkit DBD. Kami berharap, masyarakat pada sehat,” ujar Humas BLUD RSU Sekarwangi, Ramdansyah kepada Radar Sukabumi, kemarin (23/1).

Bacaan Lainnya

Ramdansyah menegaskan, jangankan yang positif DBD, pasien yang suspek DBD pun belum pernah masuk ataupun ditangani rumah sakit yang kini memiliki gedung IGD baru itu.

“Mulai 2017 hingga sekarang, belum ada pasien yang mengidap DBD. Jika ada, kami pasti langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Karena satu saja yang positif DBD, itu sudah kejadian luar biasa,” imbuh Ramdansyah.

Meskipun saat ini rentan munculnya serangan penyakit DBD akibat hujan yang terus mengguyur, Ramdansyah berharap tidak ada warga yang terjangkit. Karena tentunya, DBD ini sebuah penyakit yang berbahaya. “Mudah-mudahan tidak ada yang terkena, Dinkes juga sudah mengantisipasinya dengan upaya fogging dan sebagainya,” pungkasnya.

Di tempat sama, salah satu bidan RSUD Sekarwangi, Santika Dewi Kusmiati menjelaskan, demam berdarah ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk melalui aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. “Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit dipagi dan sore hari menjelang petang,” jepasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *