SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com, – Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi memprediksi arus balik lebaran Idul Fitri 1440 Hihjriyah akan berakhir sampai H+10. Saat ini, arus lalu lintas di jalur utama Sukabumi – Bogor dan Jalan Raya Palabuhanratu, masih dipadati kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Arus balik masih berlanjut hingga saat ini. Apalagi di ruas jalan raya protokol Palabuhanratu, masih dipadati kendaraan,” jelas Nasriadi kepada Radar Sukabumi usai halal bihalal bersama Bupati Sukabumi, Marwan Hamami di Bale Budaya Pudakarum Pendopo Sukabumi, tepatnya di Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, kemarin (12/6).
Nasriadi sebelumnya memprediksi, arus balik lebaran Idul Fitiri tahun ini akan berakhir sampai H+7.
Namun faktanya, hingga saat ini arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama Sukabumi masih dipadati kendaraan.
“Prediksi kami salah. Karena, saat ini banyak sekolah yang masih libur. Sehingga banyak warga yang memanfaatkan liburan panjang ini untuk berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Kabupaten Sukabumi, khsususnya di Pantai Selatan Sukabumi,” tandanya.
Untuk itu, ratusan petugas gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP dan petugas lainnya saat ini masih berjaga di sejumlah titik rawan kemacetan.
“Saat ini, petugas kita masih melakukan pengamanan di ruas jalan protokol. Seperti di Jalan Raya Simpang TMC dan Jalan Raya Simpangratu. Mudah-mudahan, pada H+10 nanti, arus balik lebaran sudah berakhir,” bebernya.
Berdasarkan laporan petugas di lapangan, ujar Nasriadi, sampai saat ini pihak kepolisian tidak menemukan kejadian besar yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan semuanya aman dan terkendali.
Untuk itu, ia mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat yang menaati peraturan dan himbauan yang dibuat pihak kepolisian. Sehingga di wilayah hukumnya tidak terjadi peristiwa besar.
“Sepanjang libur panjang Idul Ftiri ini, kami hanya mendapatkan laporan satu kecelakaan saja yang terjadi di kawasan jalan raya objek wisata Puncak Aher Geopark Ciletuh. Waktu itu, satu keluarga naik satu motor yang berjumlah lima orang. Ya, akibatnya ia tidak bisa kontrol dalam mengemudikan kendaraannya. Sehingga, satu orang anak meninggal dunia akibat kejadian itu,” pungkasnya.
(Den/d)
