Pemenang Tergantung Kinerja Tim

Menurut Ketua STIE PGRI Sukabumi itu, dalam Pilwalkot yang menjadi modal utama yakni figur pemimpin atau politik figur. Artinya, dimana politik itu lebih memphitungkan figur calon pemimpin dari pada memilih partainya.

“Setelah politik figur itu dikuasai, ditambah dengan faktor pendukung yang kuat seperti mesin partai dan strategi tim pemenangan. Itu akan berimbas kepada peluang paslon untuk menang,” jelas Asep.

Jadi untuk jumlah kursi yang ‘gendut’ itu, kata Asep Deni, tidak menjadikan jaminan menang dalam perhelatan Pilwalkot, jika memang tidak didukung oleh tim yang solid dan mampu bekerja sampai akhir pencoblosan.

“Percuma kursi besar, tapi tidak kerja maksimal dan tidak solid apalagi ada konflik didalamnya. Mending kursi cukup, tapi tim yang solid. Tapi kalau kursi banyak bisa solid, itu semakin bagus,” tandasnya.

Asep Deni menilai, untuk saat ini peluang seluruh bakal pasangan calon Walikota atau Wakil Walikota masih relatif merata. Pasalnya, mereka baru pendaftaran belum kelihatan gerakan atau strateginya. “Mungkin masih menyusun strategi politik dan kekuatan, jadi saat ini belum kelihatan masih sama. Tapi tidak tau kalau satu haru atau pekan depan, sampai saat ini kan belum ada survey dan kajian lagi,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *