Parkir Berlangganan Mulai Menuai Protes

CIKOLE– Rencana perubahan sistem parkir yang bakal dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Sukabumi menuai protes Ketua DPRD Kota Sukabumi, Yunus Suhandi. Pasalnya, menurut wakil rakyat itu, sistem parkir berlangganan tidak cocok diberlakukan di Kota Sukabumi. Mengingat, kendaraan yang berparkir di kota ini mayoritas dari luar daerah.

Selain itu, sistem pembayaran parkir yang bakal dilakukan saat membayar pajak itu dinilai kurang efektif jika dilakukan di Kota Sukabumi. Artinya, mayoritas kendaraan luar daerah yang parkir di Kota Sukabumi bakal gratis yang secara langsung berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Saya kurang setuju, mau bagaimana jika kendaraan yang parkir dari luar Kota Sukabumi, kan gak bayar pajak di sini. Artinya biaya parkirnya gratis dong,” ungkap Ketua DPRD Kota Sukabumi, Yunus Suhandi kepada Radar Sukabumi, kemarin (31/8).

Di hari libur, lanjut politis partai Golkar ini, masyarakat yang menggunakan kendaraan dari luar Kota Sukabumi berbondong-bondong datang. Artinya, jika sistem parkir berlangganan diberlakukan tentunya sulit untuk diantisipasinya.

“Kalaupun aturannya dibuat sedemikian rupa, rasanya masih belum cocok juga. Karena memang, secarta wilayah kota dan kabupaten ini sangat dekat. Apalagi, Kota Sukabumi tujuan belanja, kuliner setiap harib liburnya,” ujarnya.

Jika daerah Kota Sukabumi berada di wilayah kepulauan, sistem parkir berlangganan baru bisa diterapkan. Mengingat, arus kendaraan didaerah kepulauan tersbut mayoritas didominasi oleh kendaraan lokal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *