SUKABUMI — 26 tahun silam tepatnya tahun 1997 tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) ditetapkan pemerintah, namun proses pengerjaanya baru dilaksanakan pada 2016 dan untuk sesi I Ciawi hingga Cigombong selesai dalam waktu dua tahun saja. Buktinnya Sabtu (1/12/2018) Presiden Joko Widodo tepatnya pada pukul 12.10 WIB – 14.10 WIB meresmikan tol Bocimi.
Namun, proses pengerjaan untuk Seksi II Cigombong-Cibadak exit Tol Parungkuda tidak semulus pada proses pengerjaan Seksi I. Buktinya, sudah hampir 5 tahun Tol Bocimi Seksi II tak kunjung selesai dan diresmikan.
Padahal pada 2024 mendatang, pemerintah menargetkan pengerjaan Tol Bocimi bakal selesai sampai Seksi III atau exit Tol Sukabumi Barat di wilayah Jalur Cibolang. Namun, keinginan pemerintah sepertinya tidak akan mulus. Pasalnya, Waskita Toll Road yang sebelumnya mengakuisisi MNC Trans Jawa Toll malah bermasalah.
Belakangan muncul isu bahwa Tol Bocimi tidak masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Namun, isu tersebut dibantah oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna.
Menurutnya, pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tengah dipercepat untuk memperjelas kelanjutannya. Padahal, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sudah secara resmi digantikan oleh PT Hutama Karya (Persero) untuk melanjutkan proses pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi III Cibadak Exit Tol Parungkuda-Sukabumi Barat Cibolang.
Herry memang berharap tidak adanya revisi tentang pembangunan Tol Bocimi hingga dikeluarkan dari PSN. Hal tersebut sejalan dengan Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan pihaknya masih mengkaji kelanjutan kedua proyek tersebut sebagai PSN. “Kita belum bicara untuk keluarkan PSN. Masih akan dibahas,” kata Wahyu.
Pembebasan Lahan Tidak Masuk Daftar PSN
Berdasarkan data Lembaga Manajemen Aset, proses pembebasan lahan Jalan Tol Getaci termasuk yang didanai oleh pemerintah, sedangkan Jalan Tol Bocimi tidak termasuk dalam daftar.
Alokasi dana pendanaan pengadaan lahan PSN selama 2016–2022 adalah sebesar Rp134,466 triliun. Sampai dengan 17 Februari 2023, telah dilakukan pendanaan pengadaan lahan atas 106 PSN sebesar Rp106,950 triliun untuk 167.772 bidang tanah seluas 274.151.425 m2.
Khusus pada proyek jalan tol, pemerintah mengalokasikan Rp111,65 triliun untuk 55 PSN dengan Rp90,99 triliun pada 52 PSN untuk 115.728 Bidang Seluas 156 juta m.(hnd)
