Mengulik Tragedi Kelam KA Sukabumi-Bogor, Puluhan Korban Tewas di Terowongan

TRAGEDI KERETA SUKABUMI
TRAGEDI KERETA SUKABUMI : Sejumlah penumpang Kereta Api (KA) terlihat menumpang dengan cara berdesak-desakan. (foto : Ruteur/ Ilustrasi)

Pertama, Dayan berhasil menemukan jasad Omen yang sebelumnya ia lepas. Lalu mereka juga menemukan Ajay yang jatuh di talang kedua. Saat ditemukan Ajay masih bernafas, namun dari mulutnya terus mengeluarkan busa. Sayang saat menuju RS PMI, Ajay meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Selain itu jasad Sega juga ditemukan meninggal dunia pada salah satu sisi jalur kereta. Dan terakhir jasad Eksi juga ditemukan. Total, dari 11 orang rombongan Dayan, 4 orang diantaranya meninggal dunia.

Para korban segera dievakuasi ke RS PMI, dan sebagian lagi dievakuasi di sebuah mesjid yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Rombongan Dayan sendiri bertemu dengan seorang ibu yang menampung ia dan rombongannya di rumahnya.

Ibu ini juga yang akhirnya menenangkan rombongan Dayat dan membelikannya tiket kereta perjalanan tadi, karena tiket mereka saat itu dipegang oleh Ajay yang menjadi korban jiwa tragedi tersebut.

Ibu tersebut juga menggeledah tas Dayan dan teman temannya dan mengeluarkan hal hal yang bisa mempersulit urusan mereka nanti dengan kepolisian, seperti senjata tajam yang mereka bawa untuk persiapan di gunung gede nanti yang bisa saja disalah artikan sebagai alat tawuran.

Mereka ditampung di rumah itu hingga pihak kepolisian datang. Mereka diperiksa dan digeledah. Setelah tidak ditemukan hal mencurigakan dan terkonfirmasi mereka adalah penumpang kereta tersebut, mereka akhirnya meminta untuk ke RS PMI Bogor dan menghubungi keluarga korban.

Dayan menelpon keluarganya di rumah dan mengabari ia dan teman temannya mengalami musibah. Pada pukul 1 dini hari, keluarga Dayan dan teman temannya tiba di RS PMI dan langsung memeriksa kamar jenazah.

Salah satu yang hadir adalah abang dari Omen, sahabat Dayan. Dayan saat itu langsung mengungkapkan permintaan maafnya karena tidak bisa menyelamatkan adiknya,

“Bang.. maaf gue gak bisa jagain adek lu.. gue udah coba pegangin Omen tadi bang.. tapi keadaanya tadi.. gue terpaksa.” Cerita Dayan sambil tidak bisa menahan tangisnya

di hadapan abang Omen yang sudah terasa seperti keluarganya sendiri itu. Akhirnya jenazah Omen, Eksi, Sega dan Ajay dibawa pulang dan dimakamkan. Saat pemakaman, Dayan terus menerus pingsan, terutama saat prosesi pemakaman sahabatnya, Omen.

Pos terkait