Mengulik Tragedi Kelam KA Sukabumi-Bogor, Puluhan Korban Tewas di Terowongan

TRAGEDI KERETA SUKABUMI
TRAGEDI KERETA SUKABUMI : Sejumlah penumpang Kereta Api (KA) terlihat menumpang dengan cara berdesak-desakan. (foto : Ruteur/ Ilustrasi)

“Biasanya, dalam rombongan penumpang atap kereta, terdapat orang orang yang bertugas sebagai komando, mereka biasanya adalah para penumpang yang ada di atap gerbong pertama dari arah laju kereta, “tambahnya

Bacaan Lainnya

Tugas mereka adalah memberitau hambatan di depan dan memberikan aba aba untuk penumpang di atap gerbong gerbong belakangnya untuk bersiap. Biasanya yang menjadi penghalang adalah talang besi dan jembatan.

Kalau yang diteriakkan adalah “jembatan”, penumpang lain harus bersiap menunduk setengah badan, jika “talang” penumpang harus benar benar serendah mungkin. Dayan dan teman temannya bergantung pada aba aba ini karena mereka tidak tau bagaimana jalur kereta ini di depan.

Namun naas, menurut pendapat Dayan, sepertinya penumpang atap gerbong depan diisi oleh “anak anak baru” yang tidak mengetahui tata cara memberikan komando.

“Jembatan!” teriak orang dari arah depan yang diestafetkan ke orang orang hingga sampai ke gerbong belakang, “kenang Dayan.

Kemudian terdegar suara sesuatu yang menghantam benda logam dengan sangat keras. Beberapa orang di depan roboh. Komando memberikan arahan yang salah karena ternyata yang ada di depan adalah sebuah talang. Dayan sempat merunduk namun tidak dengan Omen disisinya.

Kepala Omen terhantam talang besi dengan sangat keras hingga besi itu “tercetak” di kepalanya. Omen roboh dan langsung meninggal seketika akibat hantaman talang pertama itu. Namun sebelum Omen jatuh dari atap, Dayan berhasil memegangi tubuh temannya itu.

Satu tangan Dayan ia gunakan untuk menjaga tubuh Omen agar tidak jatuh, satu tangan lagi ia gunakan untuk berpegangan pada kawat di atap kereta. Dayan sempat melihat ke gerbong belakang dan mendapati penumpang yang ada di atap sudah berkurang dari sebelumnya.

“Jembatan!” tiba tiba terdengar teriakan itu lagi dari arah depan dan kembali terdengar suara benturan yang sangat keras dari arah depan hingga ke belakang.

Para penumpang diatas sudah menjerit ketakutan. Beberapa orang sudah tergeletak tanpa nyawa setelah kepalanya membentur talang kereta. Sebagian lagi jatuh, antara memang kehilangan kesadaran atau sengaja.

Pos terkait