Janda Cantik Asal Sukabumi Disiksa Hingga Mati oleh Anak Anggota DPR RI

Janda Cantik Sukabumi
Dini Sera Afrianti (TikTok @bebiandine)

SUKABUMI – Kematian Dini Sera Afrianti alias Andini (29) asal warga Kampung Kampung Gunungguruh Girang, RT 14/RW 04, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi yang diduga dianiaya oleh kekasihnya berinisial R (31) di Blackhole KTV Surabaya pada Rabu (04/10) dini hari, telah menyita perhatian semua pihak.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Andini pada dua bulan terkahir sempat menghubungi keluarganya di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, melalui telepon selularnya. Bahwa, korban diketahui ingin pulang ke kampung halamannya dan merindukan keluarganya.

Bacaan Lainnya

Ketua RT 12/RW 04 di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, A. Saepudin (63) kepada Radar Sukabumi mengatakan, korban telah meninggalkan rumahnya di wilayah kampung tersebut sekitar 12 tahun silam, tanpa sepengetahuan orangtua atau keluarganya.

“Keluarga juga belum tahu, dia (Andini) teh perginya enggak bilang kemana-kemana. Nah, terus ada kabar juga sekitar 2 bulan ke belakang itu, bahwa dia ada di Surabaya,” jelas A. Saepudin kepada Radar Sukabumi pada Jumat (06/10) dini hari.

“Iya, katanya pengen pulang karena sudah 12 tahun gak pulang dan ingin ketemu orangtua serta anaknya. Tapi pas mahu pulang itu, sekarang pulang jenazah kata bapaknya barusan,” ujarnya.

Ia mengetahui, bahwa Andini telah meninggal dunia setelah ada laporan dari warga setempat. Setelah itu, pada Kamis (05/10) malam ia langusng bergegas ke rumah keluarganya.

“Informasinya, karena kita juga belum jelas dan sedang menunggu informasi. Tapi, yang pasti dari keluarganya ada yang ikut ke sana. Iya, sekarang Ibu korban dan sepupunya sedang dalam perjalanan menuju ke Sukabumi menjemput korban di ambulance,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang ia terima, sambung A. Saepudin, bahwa kematian korban ini karena diduga dianiaya oleh pacarnya. “Itu teh katanya mah sama pacarnya ya, jadi kalau alasannya ini teh awalnya  minum-minuman keras. Tapi pada kenyataannya dia itu dianiaya dan dibunuh. Nah, ketahuannya setelah di autopsi dan katanya itu pelakunya anak dari Anggota DPR RI,” tukasnya.

Semenjak korban telah meninggalkan orangtuanya pada 12 tahun silam, Andini belum pernah pulang ke kampung halamannya. Ia hanya memberikan kabar kepada orangtuanya melalui telephone seluler.

“Korban ini tidak memiliki KTP. Pernah diurusin di sini, dikasih kartu keluarga yang sudah ada, cuman mungkin ada kendala lain, jadi gak bisa pulang ternyata sekarang, pulangnya jadi jenazah,” timpalnya.

Korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia memiliki seorang anak berusia sekitar 11-12 tahun. Namun, informasi mengenai keluarganya masih terbatas. Keluarga korban merupakan keluarga yang terisolasi di kampung tersebut, sehingga komunikasi dengan pihak luar sangat terbatas.

“Jadi kan keluarganya tinggal di daerah agak terpencil di sana, jadi kurang komunikasi ke sebelah sininya. Tadi, kata Pak Ujang yang merupakan keluarga korban, katanya, pukul 18.00 WIB itu, baru sampai Pemalang. Gak tahu kalau sekarang sudah sampai mana,” imbuhnya.

“Diperkirakan jenazah korban sampai Sukabumi sekitar pukul 05.00 WIB atau pukul 06.00 WIB. Rencananya, kata orangtua korban, jenazahnya itu akan dimakamkan di TPU Babakan. Iya, kalau jaraknya ada sekitar 300 meter dari rumah duka itu,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *