“Awal perjalanan kan kita lama dengan pak Adjo, sampai saat ini jadi tidak pasti lagi setelah kader kami (Reni red) wafat, gonjang-ganjing akan selalu ada, tetapi para kader harus kembali ketika DPP sudah memutuskan,“ cetusnya.
Munculnya pasangan Abu Bakar-Sirojudin tentunya adalah angin baru di Politik PPP, hanya saja belum semua kader mengharapkan pasangan itu. Bahkan beberapa pertimbangan partai sebelumnya, sudah melakukan komunikasi dengan beberapa tokoh seperti artis Jane Shalimar, Totong dan Noviant.
“Kalau yang dijaring kemarin kan banyak, hanya saya lihat sudah mengkrucut kepada Abu Bakar – Sirojudin. Pak Abu Bakar kan bukan orang partai belum ber-KTA, hanya saja dekat dengan salah satu ormas yang identik dengan partai PKB, padahal beliau bukan orang partai melainkan birokrat, “tukasnya.
Soal adanya kader yang mengharapkan hal lain menurutnya hal yang lumrah, tetapi ketika sudah DPP memutuskan mau tidak mau semua kader harus fatsun kepada keputusan partai.
Senada dengan Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Sukabumi, H Usep mengatakan, ketika DPP PKB sudah memutuskan maka secara tidak langsung semua kader harus mendukung apa yang menjadi keputusan DPP.
“Jelas, saya sebagai kader yang ditakdirkan menjadi anggota DPRD harus fatsun dengan segala keputusan DPP, tidak bisa main-main dengan DPP, jika tidak mau mendukung siap-siap dengan konsekwensinya,“ tegasnya.
Sementara untuk rencana Deklarasi usungan dan dukungan dirinya menegaskan belum ada rencana kapan akan dilakukan, namun dirinya mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan deklrasi. “Soal Deklrasi secepatnya akan dilakukan, “tukasnya.
Di tempat terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi Tata Subrata mengatakan, sudah resmi PDI Perjuangan mengusung pasangan itu (Abu Bakar Sidik-Sirojudin red) berdasarkan komunikasi sebelumnya kemungkinan pasangan Abu Bakar – Sirojudin akan di usung oleh tiga partai yakni PPP, PKB dan PDI Perjuangan, bahkan menurutnya pertemuan dan pendalaman sudah dilakukan sejak beberapa lalu. Selain itu juga, Abu Bakar sempat dipanggil DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
