SUKABUMI – Persaingan ketat untuk memperebutkan kursi DPRD Kota Sukabumi juga terjadi di daerah pemilihan (Dapil) II. Bertarung di tiga kecamatan yakni Baros, Cibeureum dan Lembursitu (Bacile), para Calon Legislatif (Caleg) saling berebut untuk menarik hati masayarakat.
Tak hanya saling mengintip peta kekuatan antar partai politik, di masing-masing internal partai pun persaingan tersaji.
Dari hasil simulasi dan sosialisasi Pemilu 2024 yang dilakukan Radar Sukabumi pada 12 November 2023, untuk di Dapil II Kota Sukabumi, secara akumulasi suara partai dan caleg PKS mampu menjadi nomor satu dengan raihan 15,3 persen.
Tiga caleg teratas bersaing untuk memperebutkan dua jatah kursi yang diprediksi didapat PKS. Nama-nama tersebut yakni Wawan Juanda, Dini Bayu dan Dindin Solahudin.
Lalu di urutan ke dua, PDIP berhasil meraup suara 14,8 dan berpotensi mendapat dua kursi. Rojab Asy’ari bersaing dengan dua kandidat lain yakni Ujang Taofik dan Eva Novitasari Suganda.
Lalu di urutan ke tiga ada Partai Demokrat dengan memperoleh 12,5 suara. Ada tiga nama juga yang bersaing ketat yakni Neng Wulan Terisnawati, Luviana Adam dan Olan Ujang Dani Ramdani. Partai besutan SBY ini juga diprediksi meraih dua kursi.
Untuk kursi ke tujuh dan delapan, ada Golkar dan Gerindra yang bersaing ketat dengan memperoleh suara sama yakni 10,2 persen. Di Partai Golkar, ada nama Hasen yang meraih suara terbanyak. Lalu dibawahnya ada nama Feri Sri Astrina.
Sedangkan di Partai Gerindra, Dedi R Wijaya juga ditempel ketat oleh incumbent Olih Solihin.
Sedangkan kursi ke sembilan, diraih oleh PAN dengan raihan 9,1 persen suara. Nama-nama pendatang baru seperti Irwan Santosa dan Fairuz Aridalfaza berhasil mengungguli incumbent. Dan untuk suara ke sepuluh, didapat oleh NasDem dengan raihan 6,8. Caleg petahana yakni Bambang Herawanto bakal bersaing ketat dengan Lilis Astri Suryanita untuk memperebutkan jatah satu kursi yang diraih partai besutan Surya Paloh tersebut.
Dua kursi terakhir, ada PKB dan PSI yang memperoleh suara sama yakni 4,0 persen. Nama Fajar Anugrah Wijaya dari PKB akan beradu kuat dengan Sabrina Sungkar. Sedangkan di PSI, muncul nama Retno Eko.
Seperti diketahui, Radar Sukabumi mengadakan simulasi Pemilu 2024 baik itu Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kota dan Kabupaten secara serentak pada Selasa (12/12) lalu.
Simulasi ini menggunakan 18.240 kertas surat suara. Untuk di Kabupaten Sukabumi, ada 15.000 kertas surat suara yang disebar ke Dapil. Sedangkan di Kota Sukabumi, 1.080 kertas suara per dapilnya.
“Jadi, untuk di Kota Sukabumi, satu dapil kami menyebar total 216 kertas surat suara. Jadi, untuk DPRD Kota Sukabumi, itu ada 3.240 kertas surat suara yang relawan sebar ke seluruh dapil,” ungkap Penanggungjawab Simulasi Pemilu 2024 Radar Sukabumi, Rahmad Yanadi.
Dalam pelaksanaannya, Radar Sukabumi menggandeng unsur mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah (UMMI) Sukabumi dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Widyapuri Mandiri Sukabumi. Mereka dilibatkan untuk menjaga independensi hasil simulasi.
“Setiap tim kami sebar, menyisir ke semua dapil di Sukabumi. Yakni, 6 dapil di Kabupaten Sukabumi dan 3 dapil di Kota Sukabumi,” lanjutnya.
Selain melakukan pencoblosan, tim simulasi Radar Sukabumi juga memberikan edukasi kepada masyarakat. Baik itu tata cara pencoblosan, jumlah kertas serta warna surat suara yang akan dibagikan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nanti.
Selain itu, juga memberikan informasi tanggal pencoblosan, serta memberikan edukasi suara sah dan tidak sah. “Saat melakukan simulasi dan sosialisasi ini, tidak jarang tim kami juga mendapatkan penolakan dari masyarakat dengan berbagai ragam alasan. Terlebih, surat suara untuk Pemilu 2024 itu dinilai banyak hingga membuat masyarakat pusing,” tandas Rahmad. (nur/*)
