Giliran 213 Karyawan Hotel di Sukabumi Dirumahkan

RADAR SUKABUMI – Pendemi Covid-19 terhadap perekonomian di Sukabumi mulai memburuk. Kali ini, sektor perhotelan mulai memangkas karyawannya. Sebanyak 213 karyawan hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sukabumi dirumahkan.

Hal itu terjadi akibat jumlah pengunjung hotel anjlok sejak adanya pemberlakuan libur dan himbuan dari pemerintah demi mengantisipasi penyebaran virus corona.

Bacaan Lainnya

Sekertaris PHRI Kabupaten Sukabumi, Asep Setia Gunawan menjelaskan, hingga saat ini terdapat tiga hotel yang sudah merumahkan sebanyak 213 pekerja.

Yakni, 43 karyawan Samudra Beach Hotel, 130 karyawan Hotel Selabintana dan 40 karyawan Hotel Pangrango. “Mereka terpaksa dirumahkan lantaran anjloknya pengunjung hotel sejak adanya wabah Covid-19,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi, (15/4).

Kendati demikian, gajih karyawan tetap diberikan secara full. Namun, untuk karyawan kontrak sementara waktu tidak diperpanjang hingga kondisi kembali normal. “Kalau gajih karyawan tetap dapat secara full. Kecuali karyawan kontrak, tidak diperpanjang dulu,” ujarnya.

Diterangkan Asep, penurunan jumlah pengunjung saat ini memang begitu drastis. Bahkan, tak sedikit tamu yang membatalkan room yang sudah dibookingnya. “Ya, saat ini penurunan tamu sangat drastis jika dibandingkan sebelum adanya virus corona ini,” terangnya.

Menurunnya, tingkat hunian kamar ini terjadi sejak awal Maret karena semakin maraknya wabah virus corona. Terlebih, setelah pemerintah pemberlakuan libur dan masyarakat tidak boleh bepergian.

“Pokonya dari awal Maret, huniannya turun dibawah rata-rata. Hotel occupancy nya di bawah 20 persen rata-rata. Namun untuk kerugian, butuh analisa di mountly atau triwulan,” paparnya.

Jika kondisi semakin parah, sambung Asep, tidak menutup kemungkinan hotel di Kabupaten Sukabumi akan banyak yang merumahkan karyawannya. Sebab itu, PHRI berharap situasi dapat segera kembali membaik. Karena jika kondisi masih tetap sama, tentunya bakal berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel dan aktivitas lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *