Gay Masih Nomor Satu

SUKABUMI – Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sukabumi menyebut terdapat sedikitnya 998 orang merupakan gay atau disebut LSL di Kabupaten Sukabumi. Angka tersebut, berdasarkan hasil pemetaan populasi kunci akhir Desember 2017 oleh tim gabungan dari KPA, Dinas Kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga penelitian sosial dan agama (LENSA) Sukabumi.

“Jumlah LSL sebanyak 998 ini berasal dari 25 hotspot di wilayah Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan hasil pemetaan populasi kunci LSL akhir 2017, mencapai sebanyak 998 orang diantaranya dari data dinas kesehatan sebanyak 213 orang penderita HIV/AIDS,” kata Pengelola Program KPA Kabupaten Sukabumi, Dian Hendayana Saputra kepada Radar Sukabumi, kemarin (15/10).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, gay menempati peringkat pertama dalam kasus HIV. Berikutnya disusul dari kalangan ibu rumah tangga sebanyak 144 orang. Peringkat ketiga ditempati kelompok wanita pekerja seks (WPS) 100 kasus. “Sedangkan anak sebanyak 38 orang, pengguna napza suntik sebanyak 37 orang, dan waria sebanyak 16 orang,” ucapnya.

Populasi kunci LSL ini, belum ditambah dengan di Kota Sukabumi. Pasalnya, banyak orang kabupaten yang tinggal di Kota Sukabumi. Makanya, data akan lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten. “Sedangkan jumlah waria sebanyak 95 dari 10 hot spot. Penasun sebanyak 74 dari 7 hot spot. Jumlah tersebut terbilang menurun dari tahun sebelumnya, hal ini karena dari segi pencegahan, penjangkauan dan edukasi mengena kepada mereka,” ujarnya.

Menurutnya, Dinkes, dan LSM Lensa terus berupa dan memberikan perhatian kepada populasi kunci ini. Selain itu, mengedukasi mereka supaya tercegah dan tertularnya HIV/AID. “Kita berikan edukasi, informasi, bagaimana cara penularan dan pencegahannya.

Namun yang jadi masalah mereka tahu secara komprehensif, tapi dari segi perilaku mereka jarang diterapkan padahak itu beresiko. Misalnya menggunakan alat pengaman sehingga menjadi HIV/AID dari LSL ini tinggi,” tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *