SUKABUMI – Pemberlakuan ganjil genap di Kota dan Kabupaten Sukabumi dianggap kurang efektif. Sepertihalnya diungkapkan salah seorang pengendara, Yandi Supriadi (30). Menurutnya, penerapan ganjil genap di Kota Sukabumi ini kurang efektif.
Pasalnya, Kota Sukabumi merupakan kota kecil yang arus lalu lintasnya tidak terlalu padat. “Sehingga aturan tersebut, tidak efektif dan tidak ada pengaruhnya untuk Sukabumi. Beda halnya dengan kota-kota besar lainnya,” cetusnya.
Yandi meminta, agar pemerintah dapat mengkaji ulang penerapan ganjil genap tersebut. “Dalam penerapan ganjil genap ini tentunya ada anggaran pemerintah yang dicanangkan. Saya rasa lebih baik anggaran tersebut dialokasikan untuk hal yang lebih penting lagi,” pinta Supriadi.
Sementara itu, penerapan sistem ganjil genap di ruas jalan utama yakni Jalan RE Martadinata dan Jalan A. Yani, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi sudah berjalan. Dari pantauan Radar Sukabumi, sejumlah personel gabungan Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607 Kota Sukabumi, Satpol PP dan Dishub Kota Sukabumi terlihat siaga di beberapa pos check point.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP SY. Zainal Abidin mengatakan, penerapan sistem ganjil genap tersebut diberlakukan untuk mengurangi mobiltas masyarakat di Kota Sukabumi. “Pagi ini dilakukan uji coba terhadap pemberlakuan ganjil genap. Tujuan utamanya hanya satu ingin menekan angka mobilitas masyarakat karena salah satu faktor merebaknya pandemi ini,” kata Zainal kepada Radar Sukabumi, Jumat (13/8).
Diterapkannya sistem ganjil genap di dua ruas jalan utama Kota Sukabumi ini, untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
“Karena mobilitas masyarakat yang tinggi, maka kemudian aturan ganjil genap ini kita terapkan dengan harapan bisa menekan mobilitas masyarakat,” harapnya.
