“Banyak di antara korban trafficking yang tidak diawasi dengan baik oleh keluarganya. Sehingga, mudah terjebak dalam lingkaran trafficking untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,” paparnya.
Ia menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi, untuk mengawasi anak-anaknya. Selain itu, apabila anaknya hendak bekerja ke laur daerah, diharapkan menempuh sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang ada.
“Kasus trafficking dilakukan oleh mafia dan sindikat yang mempunyai jaringan sangat kuat. Sehingga, perlu upaya bersama untuk memberantasnya,” pungkasnya.
KRONOLOGIS
- Entin Sultini (16) berangkat bekerja ke Jakarta dengan seseorang yang baru dikenalnya melalui media sosial akun Facebook pada Selasa (14/8) lalu.
- Menurut pengakuan orang tuanya, Entin berpamitan untuk bekerja sebagai babysiter di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.
- Terakhir melakukan komunikasi dengan Entin, setelah tiga hari ia berpamitan untuk berangkat kerja.
- Setelah mendengar informasi, ternyata anaknya tengah berada di daerah Selangor Malaysia dengan kondisi yang memprihatinkan.
- Pemerintah desa sudah meninjau lokasi rumah keluarganya untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
- Disnakertrans dan P2TP2A Kabupaten Sukabumi berupaya melakukan koordinasi dengan lintas sektoral untuk menemukan solusi terkait kasus perdagangan manusia tersebut.
(cr13/t)
