Cabai di Sukabumi Makin Seuhah

Harga-Cabai-Sukabumi

SUKABUMI – Kabar kurang baik mengawali tahun 2023. Khususnya, untuk kaum emakemak di Sukabumi. Sebab, salah satu komoditi penting untuk bumbu dapur yaitu cabai, mengalami kenaikan harga.

Husnul (34), warga Cikundul, Kota Sukabumi mengaku tidak bisa membeli banyak cabai rawit di warung sayur rumahan. Sebab, harganya mengalami kenaikan.

Bacaan Lainnya

“Iya nih, kata ibu-ibu mah makinseuhah( pedas,red.) gitu. Saya biasanya beli Rp10.000-an dapat lumayan banyak di wadah kertas HVS gitu. Tapi sekarang ini jadi sedikit. Kata penjualnya harga di pasar lagi naik cabai rawitnya,” demikian keluh-kesah Husnul.

Hal itu pun dibenarkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi yang menyebutkan harga cabai rawit merah kini tembus di angka Rp75 ribu perkilogram.

“Hasil pengawasan dan pemantauan kami di beberapa pasar tradisional dan modern, cabai rawait merah harganya terus naik. Saat ini saja berada di Rp75 ribu perkilogram,” ungkap Kepala Seksi Pengawasan Barang dan Strategis pada Diskumindag Kota Sukabumi M. Rifki kepada Radar Sukabumi, Rabu (11/1).

Menurut Rifki, bukan hanya cabai rawit merah saja yang harganya terus naik. Tetapi, sebagian harga cabai lainya mengalami hal serupa. Misalnya saja, cabai keriting hijau dari Rp50 ribu menjadi Rp55 ribu perkilogram. Cabai merah besar lokal semula dijual Rp45 ribu kini dikisaran Rp48 ribu perkilogram.

“Kenaikan harga cabai juga diikuti komoditas lainya. Seperti, kentang yang dijual Rp18.000 dari Rp16.000danbuncissemula Rp10.000naikmenjadiRp12.000 perkilogram,” bebernya.

Rifki menjelaskan, penyebab kenaikan harga cabai dikarenakan pasokannya alami penurunan karena cuaca saat ini dengan intesitas hujan yang tergolong masih tinggi.

“Karena faktor cuaca saat ini mempengaruhiterhadappasokan, sehingga berpengaruh juga kepada harga jual,” paparnya.

Rifki menambahkan, bapokting dan barang strategis lainya masih menunjukan stabil. Seperti, beras, minyak goreng, telur ayam, bawang merah, gula, garam, daging ayam, dan terigu.

Begitu juga untuk ketersediaan termasuk semua stok bapokting lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran.

“Penyaluran dan pendistribusian barang hingga saat ini masih terpantau dalam kondisi aman dan lancar,” ujarnya.

Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi di Pasar Semi Modern (PSM) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Petugas pencatat harga pada PSM Palabuhanratu Maulana mengatakan, harga cabai rawit mengalami kenaikan dari Rp50.000 menjadi Rp80.000 perkilogram.

Demikian pula cabai merah besar dari Rp40.000 perkilogram menjadi Rp50.000 perkilogram. Cabai rawit hijau dari Rp60.000 naik menjadi Rp70.000 perkilogram.

“Kenaikan harga ini bervariasi, tapi kenaikan ini masih normal. Paling yang cukup signifikan itu cabai rawit merah naik sebesar Rp30.000 dari sebelumnya,” ungkap Maulana, Rabu (11/1).

“Kenaikan harga cabai menurut para pedagang akibat gagal panen karena adanya perubahan cuaca yang hari ini musim hujan,” sambungnya.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditi lainnya. Seperti beras premium yang pada pekan lalu di angka Rp11.500 perkilogram menjadi Rp12.000 perkilogram. Gula pasir dari Rp14.000 menjadi Rp 15.000 perkilogram.

“Kamiakan terus pantau setiap hari, guna memastikan tidak ada kenaikan harga sembako tidak wajar. Mudah-mudahan harga harga sembako kembali normal, dan juga tidak ada lagi kenaikan yang memberatkan para pembeli,” tandasnya. (bam/cr2/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *