SUKABUMI – Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, akhirnya angkat bicara terkait seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi berinisial BT yang ditangkap Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sukabumi Kota, karena terlibat tindak pidana penggelapan barang elektronik untuk pengadaan proyek fiktif bersama tujuh pelaku lainnya.
“Tong waka we lah (jangan dulu yah), sedih juga kan tapi mau tidak mau itu mah urusan personal ya, bukan kelembagaan. Mengenai ada keterlibatan pemkab, belum tau, saya juga baru tahu tadi,” kata Marwan Hamami usai menghadiri salah satu kegiatan bersama puluhan camat se Kabupaten Sukabumi di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Meski demkian, orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini berharap seluruh ASN di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, tidak melakukan perbuatan hal serupa. “Kita berharap ASN tidak ada yang seperti itu lagi lah dan imbaunnya ulah nipu weh (jangan nipu yah),” paparnya.
Ketika disinggung mengenai status BT sebagai ASN pada Diskominfosan Kabupaten Sukabumi, Marwan mengaku, belum mengetahui secara jelas. “Belum tahu yah, untuk status PNS-nya. Biasanya, nanti kalau sudah tersangka, kemudian hasil putusan pengadilan sudah keluar, baru dicopot status PNS-nya. Iya, karena ada mekanismenya yah ” tandasnya.
Pihaknya menambahkan, selama belum ada putusan dari pengadilan. Maka, upah dan tunjangan PNS pada inisial BT ini masih tetap berjalan.
“Itu kan aturan. Tapi nanti ada hukuman disiplin, setelah pengadilan menetapkan atau tidak baru di clear kan lagi. Jadi, dipecat atau tidaknya, nanti hasil pengadilan, pecat atau tidaknya kan keluar setelah ada ketetapan hukum,” pungkasnya. (Den)
