Bupati: Jalur Alternatif Cikidang Diperuntukan Kendaraan Kecil

SUKABUMI-– Bupati Marwan sangat menyayangkan kejadian kecelakaan bus pariwisata di ruas jalan alternatif Cikidang di Kampung Bantarselang, Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (08/09). Betapa tidak kecelakaan yang menewaskan 20 orang tersebut seharusnya tidak boleh terjadi.

“Jadi begini, jalur tersebut sebetulnya diperuntukan untuk kendaraan kecil saja. Dan para pengendara sebetulnya sudah diberikan peringatan jika memasuki jalan Cikidang harus hati-hati dan tidak boleh kencang-kencang, “jelas Marwan dalam keterangan kepada sejumlah media

Bacaan Lainnya

Seringnya terjadi kecelakaan didaerah tersebut, menurutnya pihaknya bersama Polres Sukabumi sudah melakukan pengawasan dengan menempatkan anggotanya. Namun, karena rombongan bus pariwisata tersebut akan berkegiatan di jalan Cikidang, maka jalur tersebut jadi prioritas.

“Khusus untuk rombongan ini, bisa dikatakan kami kecolongan. Karena pihaknya tidak sempat memberitahukan mereka karena menggunakan kendaraanya dengan kencang. Sebetulnya ada jalan lain untuk menuju tempat wisata tersebut, namun harus memutar makanya bus tersebut menggunakan jalur ini, “terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kedepan pihaknya akan menkaji ulang perlintasan tersebut. Mungkin dengan melakukan rekayasa jalan semisal dikhususkan untuk kendaran pribadi saja dan nantinya kajian ini akan diajukaan ke Provinsi Jawa Barat. Selain itu juga pihaknya akan melakukan pembahasan dengan tempat wisata arum jeram yang berada dijalan tersebut.

“Kedepan kami akan melakukan komukasi kepada pengelola pariwisata arum jeram, agar nantinya jika ada wisatwan yang menggunakan mobil besar di titik tersebut diturunkan dan kemudian dialihkan ke kendaraan kecil, “bebernya

Dirinya juga mengaku kecolongan, karena pengawasan yang selalu dilakukan tidak optimal dan berjalan yang baik. Namun, dirinya juga mengaku dengan jumlah petugas yang sedikit dan banyaknya wisatawan menjadi tidak terpantau. “Sebetulnya petugas selalu berjaga, namun karena banyak kendaraan melintas kami tidak bisa menditeksi satu persatu hingga kejadian tersebut terjadi, “tukasnya. (hnd/die)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *