Belasan Santri dan Ustad di Ponpes Caringin Sukabumi Keracunan Makanan, Ini Penyebabnya

keracunan massal
DITANGANI : Petugas medis dari Puskesmas Caringin saat melakukan perawatan para santri dan ustad di aula Ponpes Khalifah Boarding School, tepatnya di Kampung Selakopi, RT 001 /011, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin yang mengalami keracunan massal usai menyantap makanan rutin pesantren pada Minggu (23/01) siang.

SUKABUMI – Belasan santri dan dua orang ustad di Pondok Pesantren (Ponpes) Khalifah Boarding School, tepatnya di Kampung Selakopi, RT 001 /011, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, mengalami keracunan massal usai menyantap makanan rutin pesantren.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Caringin, Ahmad Badru Jaman mengatakan, peristiwa keracunan massal ini, bermula saat para santri mendapatkan jatah makan di ponpes tersebut pada Sabtu (22/01) malam, tepatnya sekitar pukul 18.30 WIB.

Bacaan Lainnya

“Saat itu, para santri makan malam di ponpes itu dengan lauk pauk, sayur sawi dan tongkol. Setelah sekitar pukul 20.30 WIB, mereka mulai ada keluhan. Seperti mengalami gejala mual-mual,” kata Ahmad kepada wartawan pada Minggu (23/01).

Setelah mendapatkan laporan tersebut, sambung Ahmad, P2BK Kecamatan Caringin bersama petugas medis dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat langsung bergegas ke lokasi ponpes.

“Korban yang mengalami keracunan makanan itu, ada 13 orang. Yakni, 11 siswa dan dua orang diantaranya ustad atau tenaga pengajar. Kondisi korban sejauh ini, sudah masuk masa pemulihan, karena semuanya di rawat di ponpes oleh petugas medis,” paparnya.

Sementara itu, Camat Caringin, Heri Sukarno kepada Radar Sukabumi mengatakan, pihaknya membenarkan soal kejadian keracunan massal yang diduga akibat dari hidangan makan malam para santri di Ponpes Khalifah Boarding School tersebut.

“Iya, tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB, Pak Hendra selaku Kepala Sekolah Khalifah Boarding School telah berkoordinasi dengan Pak Ade Rahman sebagai Kepala Puskesmas Caringin, untuk melaporkan kejadian keracunan makanan itu,” kata Heri Sukarno kepada Radar Sukabumi pada Minggu (23/01).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *