Banyak ABG Sukabumi Ngebet Nikah

Pernikahan-Dini

SUKABUMI – Angka pernikahan usia dini di Kabupaten Sukabumi, masih tinggi. Berdasarkan data dari Plan Internasional Indonesia pada 2017 lalu, secara nasional ada 23 dari 34 provinsi yang angka pernikahan anak usia di bawah 19 mencapai 25 persen.

“Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu kabupaten yang masuk dalam kategori pernikahan dininya tinggi di Jawa Barat,” ungkap Manager Plan Internasional Indonesia, Budi Kurniawan kepada Radar Sukabumi, Kamis (13/2).

Bacaan Lainnya

Belum lama ini pun, Plan Internasional Indonesia mengadakan pertemuan dengan Pemkab Kabupaten Sukabumi untuk laporan program sekaligus diskusi kelanjutan program pencengahan perkawinan usia anak atau Yes I Do.

Ia mengatakan, banyak faktor penyebab terjadinya pernikahan usia anak. Salah satunya, dari faktor ekonomi. Beberapa keluarga meyakini bahwa dengan menikahkan anaknya sedini mungkin, dapat mengurangi beban ekonomi keluarga.

“Kebanyakan masyarakat menikahkan anaknya agar bebas dari beban ekonomi keluarga. Padahal, hal itu justru akan berdampak terbalik,” kata Budi.

Dengan menikahkan anak secara terburu-buru, justru akan menimbulkan permasalahan baru. Karena pernikahan usia anak bisa menyebabkan kurangnya persiapan. Sehingga, dapat berdampak negatif kepada keturunannya.

Semisal, lahirnya anak stunting dan peningkatan kasus perceraian muda. “Salah satu contoh kasus akibat dari pernikahan usia anak menyebabkan perceraian muda dan akhirnya kembali kepada orang tuanya.

Nah ini kan tentunya menambah beban ekonomi. Belum lagi menambah beban karena sudah ada anak dari hasil pernikahan tersebut,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *