300 Hektare Pesawahan di Kecamatan Tegalbuleud Terendam Banjir

Kondisi ratusan hektare lahan pesawahan warga di wilayah Desa Buniasih dan Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuled, masih terendam banjir, Senin (23/11).

Ketika disinggung mengenai jumlah kerugian materil, dirinya menjawab belum mengetahui secara rinci. Meski demikian, pihaknya memperkirakan para petani mengalami kerugian ditaksir lebih dari Rp700 juta. Lantaran, tanaman padi yang baru dicocok tanam dan sudah diberikan pupuk itu, telah membusuk.

“Iya, mau tidak mau petani harus rela bercocok tanam kembali. Karena, tanaman padi yang sudah mereka tanami semuanya telah membusuk. Padahal, petani baru bercocok tanam sekitar satu sampai dua minggu,” paparnya.

Bacaan Lainnya

Seorang Anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi) Lokal 08 Sukabumi Selatan Wilayah 06 Kabupaten Sukabumi, Erwin Wasito menjelaskan, banjir yang merendam ratusan hektare lahan pesawahan warga ini, terjadi lantaran sungai Ciparanje meluap.

Menurutnya, sungai yang memiliki lebar bervariasi mulai dari enam sampai 12 meter itu, telah meluap karena kondisi dibawah sungai telah mengalami pendangkalan.

“Selain itu, kondisi atau konstur sungai juga sama ratanya dengan kondisi lahan pesawahan warga. Sehingga, saat diguyur hujan semalaman, air dari sungai itu langsung meluap dan merendam lahan pesawahan warga,” katanya.

Banjir yang merendam lahan pesawahan di dua desa ini, terjadi karena lokasi aliran sungai Ciparanje berada di wilayah perbatasan antara Desa Tegalbuleud dengan Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *