17.000 Vaksin Siap Disuntikan

Petugas saat menurunkan vaksin Covid-19 jenis Sinovac di Kabupaten Sukabumi. Foto: LUPI PAJAR HERMAWAN / RADAR SUKABUMI

SUKABUMI – Sebanyak 17.000 vial vaksin Covid-19 jenis Sinovac, sudah tiba di Sukabumi, Selasa (26/1). Dimana, Kota Sukabumi mendapat kuota 6.000 vial vaksin dan Kabupaten Sukabumi menerima 11.000 vial vaksin.

Nantinya, vaksin tersebut bakal diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga pendukung lainnya. Untuk di Kota Sukabumi, ada 2.550 orang ditambah 10 pejabat publik esensial. Sedangkan di Kabupaten Sukabumi, 5.905 nakes dan 10 pejabat esensial yang akan divaksin.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah menerima vaksin 6.000 vial tahap pertama yang akan digunakan untuk 3000 orang,” ungkap Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Radar Sukabumi, Selasa (26/1).

Pemkot Sukabumi sebelumnya mengajukan sebanyak 4.126 Nakes dan tenaga pendukung lainya. Namun, karena vaksin yang didapatkan saat ini baru 6000 vial, maka sementara waktu akan digunakan hanya untuk Nakes yang jumlahnya sebanyak 2.550 orang ditambah 10 orang yang ditetapkan pemerintah pusat untuk ikut pada proses vaksin tahap pertama nanti.

“Sedangkan untuk vaksinator, mereka sudah dilatih secara berjenjang oleh pemerintah pusat maupun provinsi dan mereka sudah siap melaksanakan tugasnya,” tambahnya.

Sejauh ini, sambung Fahmi, petugas tengah melakukan pengecekan terhadap vaksin untuk memastikan dalam keadaan baik. “Ya, saat ini sedang proses perhitungan vaksin dan pengecekan untuk memastikan tidak ada yang kurang dan rusak,” ucap pria yang juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi ini.

Di tempat sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih memaparkan, dalam proses pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan setiap harinya maksimal 40 orang.

“Nakes yang paling banyak sesi pelaksanaanya yakni di RSUD Syamsudin. Karena di rumah sakit ini data nakes yang masuk sudah hampir 1.200 orang, sehingga membutuhkan waktu cukup lama,” paparnya.

Namun, untuk nakes yang ada di Puskesmas, karyawannya lebih sedikit hingga vaksinasi bisa dilakukan dua kali sesi. “Ada 15 Puskesmas, enam Rumah Sakit dan tiga klinik yang sudah didaftarkan ke pusat. Satu orang nakes ini, membutuhkan pemantauan 30 menit, mulai dari pendaftaran hingga screening kesehatan,” imbuhnya.

Menurutnya, terdapat beberapa kriteria yang tidak boleh dilakukan vaksinasi. Misalnya saja para penyintas Covid-19, memiliki penyakit kronis, alergi yang sangat kuat yang memungkinkan akan terjadi hal tak diinginkan dan kriteria lainnya.

“Prinsipnya dalam vaksinasi ini memerlukam kehati-hatian. Satu orangnya, akan dilakukan vaksin selama dua kali dalam rentang waktu 14 hari,” imbuhnya.

Rita menegaskan, vaksinasi ini tidak melindungi 100 persen dari serangan Covid-19. Sehingga harus tetap menerapkan protokol kesehata. “Perlu diingat, pemberian vaksin ini tidak melindungi 100 persen. Tetap terapkan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M),” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni menerangkan, dalam mengawal pendistribusian vaksin ini, Polres Sukabumi Kotaenerjunkan sebanyak 128 personel.

“Kami sudah mengawal distribusi vaksin dari Dinkes Jabar. Angota sudah menunggu di Cianjur dan langsung mengawal ke Kota Sukabumi. Alhamdulillah dalam keadan aman,” terangnya.

Tak hanya itu, di gudang penyimpanan vaksin juga anggota siap siaga satu kali 24 jam. “Kami juga akan melakukan pengamanan di 24 titik tempat melakukan vaksinasi baik Di Puskesmas, RS maupun klinik. Distiap titiknya, ada tujuh sampai 10 personel setiap harinya,” pungkasnya.

Sementara itu, sebanyak 11.000 vaksin Covid-19 juga sudah tiba di Kabupaten Sukabumi. Vaksin disimpan di UPTD Gudang Farmasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang berlokasi di Jalan Raya Karang Tengah, Kecamatan Cibadak.

Kapolres Suakbumi, AKBP Lukman Syarif mengungkapkan, Polri dan TNI telah melakukan pengawalan pendistribusian vaksin dari mulai Bio Farma Bandung hingga ke Kabupaten Sukabumi.

“Kami TNI dan Polri serta pemerintah melaksanakan pengawasan dari Bio Farma Bandung untuk memastikan vaksin terjaga tidak ada halangan saat pengiriman,” terangnya.

Polres Sukabumi juga bakal menempatkan anggotanya di UPTD Gudang Farmasi milik Dinas Kesehatan hingga pengawalan pendistribusian vaksin kepada fasilitas kesehatan. ”Kami akan simpan anggota kami untuk pengamanana sampai vaksin di distribusikan dan kami akan melaksanakan pendampingan,” tutupnya.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) Kabupaten Sukabumi, Ade Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialiasi secara bertahap. Dirinya berharap masyarakat dapat mensukseskan program vaksinasi di Kabupaten Sukabumi.

“Kita sudah sosialisasi secara berjenjang dan berharap vaksin ini dapat merubah kondisi. Kami berharap masyarakat dapat mendukung program vaksinasi ini,” tambahnya.

Untuk tahap pertama, akan dilakukan untuk nakes pada pertengahan Februari direncanakan selesai dan dilanjutkan untuk pejabat publik dan masyarakat. “Ada 11.000 vaksin yang tiba, target awal untuk tenaga kesehatan,” ujarnya.

Adapaun pelaksanaan vaksinasi perdana bakal dilaksanakan pada Sabtu (30/1/2021). Sedangkan untuk para pejabat publik, tokoh agama dan masyarkat bakal di vaksin di Puskemas Cisaat. “Termasuk nanti pejabat esensial, yakni Forkopimda, tokoh masyarkat, pemuda, tokoh agama akan divaksin pada tahap awal ini, rencananya di Puskemas Cisaat,” pungkasnya.(bam/upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *