PDAM Siap Suplai Air Bersih

SUKABUMI – Selama musim kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sukabumi mengaku debit air yang disalurkan kepada pelanggannya cukup terganggu. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan air pihaknya kembali mengaktifkan dua sumur sumber air dan menambah waktu pengaliran.

“Pada masim kemarau ini memang cukup terganggu. Dari sebelumnya lima sumur yang aktif, kini dua sumur kami aktifkan untuk membantu pasokan air. Bahkan, durasi waktu penyaluran ditambah 10 jam,” ujar Direktur PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi, Anton Rachman kepada Radar Sukabumi.

Tapi meski begitu, perusahaan plat merah itu setiap tahunnya selalu siap siaga bilamana terdapat warga terdampak bencana kekeringan dan membutuhakan air bersih. Dengan catatan, permintaan warga tersebut telah melalui koordinasi dengan Badan

Berita Terkait : Mulai Mengering Dilumbung Air

Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kota Sukabumi. “Tentunya kami siap pasok. Setiap tahaun saat musim kemarau tiba, kami siapkan armada berikut dengan petugasnya. Tentu asalakan setelah berkoordinasi dengan BPBD,” kata Anton.

Tapi meski begitu, hingga kini pihaknya belum menerima permintaan pendistribusian air kepada warga yang terdampak bencana kekeringan tersebut. Sedangkan jika dilihat dari zona sumber air, Kecamatan Lembursitu dan Baros masuk pada zona merah.

“Sampai sekarang kami belum ada pengiriman air ke daerah terdampak kekeringan, jika dilihat dari zonasi PDAM, zona merah ancaman kekeringan berada di Kecamatan Lembursitu dan Baros,” sebut Anton.

Hal serup juga diakui Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Jaya Mandiri (TJM) Kabupaten Sukabumi. Pihaknya siap memberikan bantuan kepada wilayah terdampak kesulitan air bersih.

Aplagi, untuk di Kabupaten Sukabumi pihaknya mengklaim pasokan air bersih baik untuk pelanggan maupun masyarakat lainnya tidak akan tersendat. Sebab, kondisi air di wilayah tersebut diprediksi masih cukup.

Direktur Umum TMJ Kabupaten Sukabumi, Budi Arkah mengatakan, pihaknya akan berupaya menjaga pasokan air bersih baik untuk para konsumen maupun masyarakat.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar penyaluran air bersih selalu terjaga baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya,” katanya.

Menurutnya, berkurangnya penyaluran air karena adanya kebocoran pipa. Sebab itu, pihaknya kini memasang alat untuk menditeksi kebocoran dari sejak dini.

Kabupaten Sukabumi memiliki mata air yang lumayan banyak sehingga tidak akan mengalami kesulitan. “Mayoritas mata air berada di wilayah utara Kabupaten Sukabumi yang dapat dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Terlebih sambung dia, saat ini terdapat beberapa sistem pengolahan air bersih. Misalnya, pengolahan mata air dari sungai dan pengolahan dari air sumur bor.

“Apalagi, diprediksi kemarau hanya akan terjadi hingga Oktober sehingga tidak akan ada penyendatan pelayanan air bersih,” ujarnya.(cr15/cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *