Piala Presiden yang sudah terselenggara sejak 2015, kini terus menunjukkan eksistensinya untuk menciptakan kemajuan industri sepak bola di tanah air. Terbukti, setiap tahun hadiah yang diberikan terus meningkat. Di Piala Presiden 2018, tim juara berhak atas Rp 3,3 miliar. Jumlah ini naik Rp 300 juta dibanding Piala Presiden 2017.
Selain itu, banyak bibit potensial juga muncul dalam turnamen pramusim Piala Presiden. Kali ini sebut saja Syahrian Abimanyu dan tentunya pemain lain.
Tak hanya itu, di luar pertandingan, pihak lain juga mendapat berkah dari gelaran ini. Itu tak lain adalah para pedagang asongan.
“Artinya penyelenggaraan ini sesuai dengan visi dan misi Bapak Presiden Jokowi,” kata ketua penyelenggara Piala Presiden, Maruarar Sirait, Senin (12/2).
Dalam penyelenggaraan Piala Presiden, Jokowi seperti dikatakan Maruarar meminta lima hal untuk diwujudkan. Pertama adalah menjunjung tinggi fair play. Bang Ara – sapaan akrab Maruarar, melihat selama tiga tahun penyelenggaraan, aspek itu sudah dilakukan dengan baik. Tak ada pengaturan skor dan pihaknya akan terus mengawal supaya tetap bersih.
Kedua, Jokowi menginginkan transparansi. Bang Ara menegaskan bahwa penyelenggaraan Piala Presiden bukan menggunakan dana pemerintah melainkan dana sponsor sehingga sangat diperlukan transparansi dalam penggunaannya.
