Dari lembaran tersebut kita tidak tahu di mana surat itu ditulis. Di Singapura? Di Jakarta? Di Bangkok?
Yang jelas di situ disebutkan bahwa ia tidak tahu kalau harus menghadap tanggal 11 Agustus 2022. Ia masih sakit. Masih harus berobat. Ia menyatakan di bulan Agustus ini akan memenuhi panggilan itu. Ia akan kooperatif. Ia akan menjalani semua proses hukum yang harus dihadapi.
Belakangan, prestasi penegakan hukum terjadi beruntun. Peristiwa Duren Tiga terungkap. Buron Apeng pulang.
Merdeka! (*)