Paslon Dermawan Siap Majukan Sektor Pertanian

SUKABUMI— Untuk memperjuangkan para petani dalam upaya memajukan sektor pertanian, pasangan kandidat Calon Dermawan akan berkomitmen untuk keberpihakan kepada nasib petani, sehingga para petani itu bisa mendapatkan penghidupan yang layak.

Oleh karena itu, calon Wakil Walikota Sukabumi, Hikmat Nuristawan siap menerima masukan dan pandangan dari para petani se-Kota Sukabumi. ” Kami sangat terbuka menerima masukan dan aspirasi dari para petani, mereka itu harus diperhatikan,” ujar calon Wakil Walikota Sukabumi, Hikmat Nuristawan, (8/3) kemarin.

Bacaan Lainnya

Pria yang akrab di sapa Kang Sogong itu sangat setuju bahwa para petani itu merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Artinya, perjuangan mereka itu memang harus dihormati dan diperjuangankan.”Saya akan berupaya untuk memperjuangkan aspirasi dan harapan para petani,” jelasnya.

Kang Sogong pun sangat teliti mendengarkan aspirasi dari para petani. Apalagi dirinya, dirinya berasal dari keluarga petani miskin. Karenanya, calon walikota dari pasangan Dedi R. Wijaya-Hikmat Nuristawan (Dermawan) dengan nomor urut 4 itu sangat menghargai jerih payah para petani untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Kami siap memberikan bantuan untuk keluarga petani. Bukan hanya nanti jika terpilih, bahkan saat ini pun bila ada keluarga petani yang kesulitan berobat ke rumah sakit, saya bisa membantu,” ungkap

Sementara itu, salah seorang ketua kelompok tani dari Kelurahan Citamiang, H. Sopandi menyatakan, sudah sewajarnya para petani disebut pahlawan tanpa tanda jasa karena perjuangannya dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Petani tidak berjuang untuk diri sendiri, tetapi untuk masyarakat luas. Petani hidupnya selalu berada di bawah garis kemiskinan dan sering dilupakan oleh pemerintah,” ujarnya.

Makanya dirinya berharap saran dan masukan kepada pasangan Dermawan ini bisa dijadikan landasan nanti ketika akan memimpin Kota Sukabumi. Lebih memperhatikan sektor pertanian dan kesejahteraan petani.

“Hasil jerih payah para petani itu dimanfaatkan oleh orang banyak. Tapi Kelompok taninya sering mengusulkan perbaikan saluran air, namun tidak diperhatikan oleh pemerintah,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *