Kabar mengenai kepindahan dari Golkar ke PDIP, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tidak ingin membahas lebih jauh. Termasuk konsekuensi kehadiran dirinya dalam curah gagasan yang digelar DPD PDIP Jabar, belum lama ini.
“Lihat saja nanti ikuti saja seperti air yang mengalir,” ujarnya kepada awak media diiringi dengan senyum, belum lama ini.
Diisukan ganti baju partai nampaknya semakin kencang menghampiri Dedi, pasalnya terdengar kabar Golkar lebih memilih calon lain. Ditanya hal tersebut Dedi kembali tidak memberikan komentar terlalu jauh menurutnya terkait rekomendasi ia masih menunggu surat resmi dari DPP.
“Kita belum menerima surat resmi, kalaupun ada surat resmi ke DPD kita langsung berikan statement tunggu saja,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, dari kedelapan tokoh yang memaparkan gagasan dalam curah gagasan, Dedi Mulyadi merupakan satu-satunya ketua partai diluar PDIP. Hal itu cukup menarik perhatian terutama bagi yang menghadiri acara curah gagasan yang merupakan salah satu cara PDIP untuk menjaring Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilgub Jabar 2018.
Menjadi satu-satunya kader partai diluar PDIP, Dedi mengapresiasi PDIP pasalnya apa yang dilakukan oleh PDIP merupakan bentuk demokrasi terhadap individu yang memiliki gagasan untuk Jawa Barat kedepan.
“Saya merasa terhormat yang dilakukan PDIP memberikan ruang untuk mengadu gagasan terutama untuk masa depan Jawa barat,” ungkapnya sehabis acara Curah Gagasan PDIP Jawa Barat, di Hotel Horison Jalan Pelajar Pejuang Kemerdekaan Kota Bandung, Rabu (25/10) lalu.
Dedi pun mengapresiasi calon lainnya dalam curah gagasan tersebut,bahkan dirinya mengaku gagasannya hampir sama dengan visi dan misi yang akan diusung oleh PDIP.
“Semuanya bagus tujuannya untuk Jawa Barat bahkan pak Anton dan pak Abdy hampir sama gagasannya tentang lingkungan dan karakteristik,” ujarnya. [bon/RMOL]
