JAKARTA— Komandan Seskoad (Danseskoad), Mayjen TNI Kurnia Dewantara menilai kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, merupakan sebuah pesta demokrasi terumit di dunia.
Hal tersebut disampaikan Danseskoad, usai menghadiri seminar nasional yang digelar Pasis Dikreg LVI Seskoad Tahun Anggaran 2018, dengan mengusung tema “Sinergi TNI AD, khususnya Satkorwil, bersama Polri dan Pemda dalam memelihara situasi kondusif, pada pelaksanaan pemilu 2019, guna mendukung stabilitas nasional”.
“Tadi saya katakan bahwa Pemilu 2019 yang dilaksanakan di Indonesia ini betul-betul bisa dikatakan pemilu terumit di dunia, karena di Indonesia ini kan one man one vote sementara yang harus dipilih sangat banyak dari mulai anggota DPR-RI, DPD RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/Kota, termasuk pilpres,” ucapnya di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Rabu (7/11).
Menurutnya, proses mulai dari pemilihan hingga penetapan pada kontestasi Pileg dan Pilpres merupakan sebuah proses panjang dan rumit.
“Belum lagi perhitungan suara, tadi dijelaskan oleh KPU perhitungan suara itu membutuhkan proses yang panjang, dan rumit,” ungkap Danseskoad Kurnia.
Namun, meskipun rumit, pihaknya meyakini sinergitas TNI-Polri bersama Pemda akan bahu-membahu untuk menciptakan kondisi Pemilu 2019 yang damai dan kondusif.
“Tapi saya yakin dengan sinergi antara TNI-POLRI, Pemda partisipasi masyarakat yang mendukung terciptanya pemilu yang damai, saya yakin Pemilu 2019 akan berjalan dengan damai,” pungkasnya.
(gan)
