Panwaslu Kabsi Gelar Rakor Pembentukan Pengawas TPS

SUKABUMI— Untuk memaksimalkan Pengawasan pilkada secara utuh dari tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan, dan RW, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Kordinasi Pembentukan Pengawas TPS dengan para Pengawas tingkat Kecamatan disalah satu Hotel, pada Jumat (25/5).
Ketua Panwaslu Kota Agung Munajat mengatakan, saat ini pengawas TPS memiliki fungsi dan peran yang sangat penting sesuai UUD 7 Tahun 2017 yang sudah diberlakukan saat ini. Tenaga pengawas di TPS diharapkan bisa melakukan pengawasan yang lebih maksimal, akurat, dan cepat. Apalagi, kata dia, saat ini sudah jaman digital dengan penuh kecepatan memberikan informasi maupun laporan.

Berdasarkan tahapan yang ada setelah, pengumuman dilanjut dengan perekrutan pengawas TPS dengan berkordinasi dengan aparat RW setempat. Informasi yang diterima koran ini, Pawaslu Kabupaten Sukabumi saat membutuhkan 4.118 Orang pengawas TPS, yang akan ditugaskan satu orang satu TPS pada Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

“Ia nanti yang 4.118 orang tersebut akan ditugaskan disetiap TPS untuk melakukan pengawasan dan mereka diwajibkan memiliki HP android, pelanggaran dilapangan bisa langsung diterima dan ditindaklanjuti baik oleh Panwas Kecamatan ataupun Panwas Kabupaten Sukabumi. Situasi dilapangan pada saat hari pencoblosan di TPS, pengawas wajib melaporkan baik melalui video, telepon, foto maupun data. Sehingga perkembangan dilapangan langsung up date,” ujar Agung kepada koran ini.

Untuk, masa kerja pengawas TPS itu 23 hari sebeluh hari pencoblosan dan 7 hari setelah hari pencoblosan. Pihaknya pun berharap warga sekitar yang menjadi pengawas TPS dengan kriteria umur minimal 25 tahun dan dilakukan pendaftaran secara manual ke Panwas Kecamatan yang nantinya akan diberi honor 550.000 dan uang ATK 250.000. ”Kami menarget, fokus semua hal-hal yang menimbulkan kecurangan dan pelanggaran. Namun, di Hari-H jangan sampai ada pemilih ganda. Kami siap mengamankan seluruh rangkaian Pilkada 2018,” tandasnya. (die)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *