Golongan Karya Kembali Bergoyang

JAKARTA-– Partai Golongan Karya pecah. Kabar menyeruak dari pernyataan Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad. Mantan Gubernur Gorontalo itu menegaskan, sejumlah kader kecewa atas putusan Jokowi tak menggandeng elite Golkar sebagai cawapresnya, justru memilih orang di luar harapan partai berlambang beringin ini. Tak tanggung-tanggung, Fadel bahkan menegaskan kalau Golkar sudah pecah karena pengurus DPP sudah tidak solid lagi.

Akibat ulah Fadel, isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pun menggelinding. Tetapi, tangkisan dilakukan sejumlah Airlangga Hartarto dan kawan-kawan. Mereka pun mengaku tak ada perpecahan.

Diberitakan dari Kantor Berita Politik RMOL. Menurut pakar komunikasi politik Unair, Suko Widodo, pernyataan Fadel Muhammad mungkin ada benarnya. Ini mengingatkan pendapat beberap orang di mana seharusnya Golkar punya capres maupun cawapres. Pun Golkar identik selalu dekat dengan rezim,” jelasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/8).

Hal itu, sambung Suko, bisa menjadi magnet elektoral bagi Golkar. Suko menjelaskan, tak mungkin juga Golkar berlepas diri ke calon lain selain pertahana, terlaku riskan pula.

Magnet elektoral mungkin jadi landasan Golkar, meski sedikit ada kekecewaan (internal),” sergahnya. Namun, sambungnya, jika meninggalkan Jokowi risikonya lebih kecil ketimbang harus menggelar Munaslub. Munaslub diyakini akan membuat internal partai kembali pecah dan itu berbahaya dalam menghadapi Pemilihan Legislatif,” tuturnya.

Sementara, Golkar tak ambil risiko soal elektabilitas, dengan isu kader terseret kasus rasuah, berakibat tergerusnya voters Golkar. Setelah diterpa Setya Novanto, kini Idrus Marham, muncul stigma publik negatif bagi Golkar,” tukasnya.Beringin kembali bergoyang, jalan terbaik harus dimiliki partai kekaryaan ini, agar tak roboh di Pemilu 2019.

 

(yud)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *