JAKARTA— Sepanjang masa kampanye Pilpres 2019, belum ada perdebatan substansial yang dipertontonkan para calon presiden dan wakil presiden ke publik.
Bahkan, kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, permasalahan bangsa yang muncul tidak digali secara mendalam dan dicari akar permasalahannya oleh para calon.
“Publik pun bingung capres kita lagi bicara apa?” tuturnya sesaat lalu, Kamis (22/11).
Fahri menyesalkan, selama masa kampanye dibuka bulan September isu justru didominasi manuver sindir menyindir.
Sementara jawaban yang disajikan kedua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, juga singkat dan normatif.
“Tidak terlihat adanya dialektika mazhab berpikir dari kedua calon dan tim sukses dalam mencari bentuk solusi di masa depan,” tuturnya.
Padahal, sambung Fahri, banyak isu krusial yang seharusnya menjadi tema perdebatan publik. Terutama isu kesejahteraan, yang seharusnya bersentuhan langsung dengan rakyat sebagai pemilik suara yang diperebutkan kedua calon.
“Dalam catatan saya sejauh ini, sudah banyak isu yang menyangkut kesejahteraan ini terlewat begitu saja tanpa melahirkan tawaran-tawaran solusi sistemik.
Bahkan narasi dan visi misi capres pun sulit diterjemahkan dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul belakangan ini,” tukasnya.
(ian)
