Ayep Zaki Optimistis Indonesia Berpeluang Lipatgandakan Hasil Pertanian

FOTO: ISTIMEWA Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem Ayep Zaki saat berbicara dalam forum Sidang Tahunan Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI pekan lalu di Jakarta.

SUKABUMI – Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, maka butuh kesadaran menuju pertanian yang lebih baik. Hal ini melalui pembangunan ekosistem mutakhir dan budidaya pertanian. Selain itu kerja bersama seluruh elemen terkait juga menjadi salah satu faktor penentu. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa pada DPP Partai NasDem, Ayep Zaki.

Ayep Zaki mengatakan, pengalaman selama 19 tahun yang dia miliki di bidang pertanian menjadi modal untuk menghadirkan ekonomi kerakyatan di berbagai penjuru tanah air. Hal tersebut telah berjalan dari Aceh sampai Papua.

“Kita fokus di sektor pertanian dan fokus pada peningkatan produktivitas padi, jagung, kedelai atau istilahnya pajale,” kata Ayep yang kini juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sukabumi.

Saat ini, kata Ayep Zaki, rata-rata produksi padi dan jagung dari para petani yang menjadi binaannya di berbagai daerah di Indonesia mampu memproduksi di atas 7 ton dan untuk kedelai mencapai satu setengah ton.

Untuk membawa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia kata dia dibutuhkan penggenjotan produktivitas dan kualitasnya yang sangat ditentukan oleh media tanam (tanah), bibit yang unggul hingga pupuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

“Termasuk juga kita konsen di pembenihan terutama pembenihan padi. Kurang lebih kali ini kita memproduksi untuk benih padi lokal 270 hektare dan juga fokus di budidaya pembenihan daripada jagung. Karena untuk produktivitas budidaya diawali dengan kualitas benih yang baik, begitupun juga pupuk yang baik seperti itu,” ujar Ayep Zaki.

Dengan pola kerja kemitraan bersama para petani dia pun sangat optimistis Indonesia dapat melipatgandakan produktivitas hasil pertaniannya. Pasalnya dengan pola kemitraan dengan petani-petani lokal itu pola kerjanya akan beradaptasi dengan petani lokal tanpa merubah ekosistemnya.

“Untuk jagung sama padi itu sangat optimis dan kita sudah ujicoba di lapangan hanya saja skalanya belum masif ini perlu bersama-sama dengan pemerintah daerah pemerintah pusat untuk bersama-sama memproduksi budidaya padi dan jagung,” kata Ayep.

Ayep ingin pertanian Indonesia dapat semakin maju dan memiliki data saing sehingga masuk negara-negara lain sebagai komoditi ekspor agar semakin menguntungkan para petani. Sebagai katalisator Ayep pun terus menunjukan kegigihannya dalam mendampingi para petani.

“Soal kemampuan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri, saya optimistis bahwa jika ada kerjasama antara pemerintah dan seluruh elemen terkait, maka produksi kedelai dapat diupayakan meningkat seratus persen dari kondisi hari ini,” pungkasnya. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *