Vaksinasi 95 Persen, SMAN 1 Parakansalak Dapat Alat Prokes

SMAN 1 Parakansalak
Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri memberikan bantuan berupa alat protokol kesehatan kepada Kepala SMAN 1 Parakansalak, Didin Jamaludin. (Ist)

SUKABUMI – SMA Negeri 1 Parakansalak mendapat bantuan alat protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

Bantuan tersebut berupa 2.000 pcs masker, 48 botol sabun cair ukuran 500 ml, 100 botol handsanitizer, dan 100 pcs sabun batang yang diberikan langsung oleh Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri usai monitoring vaksinasi Covid-19 di wilayah Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan di SMAN 1 Parakansalak dan SDN Balandongan 1 dan SDN Balandongan 2, Selasa (18/1.

Bacaan Lainnya

Kepala SMAN 1 Parakansalak, Didin Jamaludin melalui WA-nya, Senin (24/1/2022) mengatakan bantuan tersebut merupakan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, lantaran pelaksanaan vaksinasi di SMAN 1 Parakansalak sudah mencapai 95 persen.

Sekaligus sebagai upaya penunjang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas 100 persen, agar tetap mematuhi protokol kesehatan (Promo).

” Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMAN 1 Parakansalak sudah mencapai di atas 95 persen, baik guru, TU dan siswa sudah melaksanakan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2,” terang Didin kepada Radar Sukabumi.

Didin pun sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasi atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi tersebut.

Dikatakan Didin pelaksanaan PTM Terbatas di lingkungan SMAN 1 Parakansalak sudah sesuai dengan petunjuk Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) wilayah V Provinsi Jawa Barat yang mengacu pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah melaksanakan PTMT 100 persen.

“Mulai 17 Januari kemarin kehadiran siswa sudah 100 persen tidak lagi 50 karena untuk syarat SMAN 1 Parakansalak sudah sesuai,”ucapnya.

Sementara itu, meski sudah melaksanakan PTMT 100 persen, namun hingga saat ini SMAN 1 Parakansalak masih membutuhkan tiga ruang kelas, 1 ruang kantor 1 ruang guru dan 1 ruang aula karena selama ini kekurangan ruangan kelas diatasi dengan memanfaatkan ruang lab Kimia dan Biologi.

Dijelaskannya, jumlah ruang kelas untuk KBM di sekolah tersebut ada 18 kelas, tetapi ruangan khusus belajar hanya ada 15 kelas. Sisanya menggunakan ruang lab dan ruang aula.

” Untuk ruangan khusus belajar kita ada 15, sedangkan umlah rombongan belajar sebanyak satu kelas itu sebanyak 32-36 siswa perkelas dari jumlah total siswa 609 orang untuk kelas 1,2 dan 3 sehingga masih kekurangan tiga ruangan kelas,” jelasnya.

Masih kata Didin, untuk semua murid bisa mengikuti KBM disekolahnya itu pihaknya pun menyulap ruang lab kimia dan bilogi untuk dijadikan ruang kelas dan satu ruang aula yang tambahkan skat untuk dijadikan ruang kelas belajar.

Tidak hanya kelas SMAN 1 Parakansalak juga tidak memiliki ruang kantor guru.  Ia sendiri mengaku sudah mengajukan ke dinas terkait.

“18 ruang kelas itu sebagia ruang lab biologi, euang lab kimia yang kita tampung menjadi ruang kelas dan ruang aula, tetapi sebenarnya kita juga belum memiliki ruangan aula karena ruangan aula itu kita jadikan kelas yang dibagi menjadi dua hanya dibatas oleh skat, kemudian ruang guru juga kita sebenarnya belum punya, ruang guru itu harusnya menjadi ruang kelas tetapi kita pakai untuk ruang kantor guru,” tuturnya.

Menurutnya, SMAN 1 Parakansalak sudah menjadi sekolah tujuan karena sudah banyak orangtua siswa yang berminat menyekolahkan anak-anaknya di sekolahnya tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *