UIN SGD Bandung Kembangkan Rumah Moderasi Islam

SERIUS: Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Mahmud dan jajaran dalam sebuah diskusi.

RADARSUKABUMI.com – Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung , Prof Mahmud, menegaskan komitmen lembaganya untuk lebih implementatif dalam membangun gerakan moderasi Islam. Lantas apa saja yang dilakukan menuju hal tersebut?

Secara fisik, fasilitas pendukungnya sudah dibangun di kampus 3 Cileunyi, dan terus akan dikembangkan. Nantinya, akan ada miniatur Rumah Moderasi Islam di Jawa Barat (Jabar) yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota.

Bacaan Lainnya

“Ini akan jadi ciri khas dan terobosan dari kami. Saat ini sudah ada dari Pemerintah Provinsi Jabar sebanyak dua lantai, Kementerian PUPR 3 lantai dan dalam proses dari Kabupaten Bandung yang dibangun di atas lahan seluas 20.854 m2,” jelas Prof Mahmud saat ekspos pembangunan Rumah Moderasi Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersama tim dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, di Aula O Djauharuddin AR, UIN Bandung, Cibiru, Bandung, Senin (4/7).

Gerakan moderasi Islam tersebut merupakan bagian dari komitmen UIN SGD Bandung, untuk menjadi agen penyebar gerakan Islam moderat di Jabar juga Indonesia.

“Rumah moderasi Islam itu adalah rumah besar bagi mahasiswa yang terpilih, diasramakan di situ, menjadi hafiz, ahli tafsir dan hadis serta perangkat ilmu agama lainnya. Mereka juga menguasai perangkat ilmu pengetahuan dan teknologi, canggih di bidang iptek,” jelasnya.

“Ulama zaman now yang moderat juga update dengan perkembangan dunia digital, itu cita-cita besar kita dan fasilitas pendukungnya Alhamdulillah sudah siap,” sambungnya.

Merujuk pada prioritas pembangunan nasional dan kebijakan Kementerian Agama RI, UIN Bandung bergerak aktif membangun moderasi keagamaan. Sejak awal kepemimpinan, Rektor menegaskan komitmennya untuk fokus pada agenda moderasi Islam yang dibangun dengan berbagai wacana, diskusi dan lebih lanjut mempersiapkan sarjana ulama zaman now.

“Hulu ke hilir akan kita bangun semaksimal mungkin. Di hulu, ada wacana yang kuat dan kokoh, wacana moderasi Islam. Di hilir, kita akan lahirkan ulama zaman now dengan rumah moderasi Islam tersebut,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahmud juga menegaskan bahwa di kalangan civitas akademika, terbangun semangat dan cita-cita menjadi pusat moderasi Islam di Jawa Barat. “Jangan ragukan komitmen keagamaan dan kebangsaan kami. Bagi kami, NKRI harga mati itu adalah keharusan, bukan pilihan. Kami memiliki komitmen untuk menjadi garda depan membangun moderasi Islam. Mohon dukungannya dari semua pihak,” jelasnya.

(rom)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *