Sementara itu, Koordinator Keagaamaan SMAN 1 Cicurug, Budiyana menambahkan aksi penggalangan dana hingga terkumpul Rp24 juta tersebut dilakukan selama lima hari dimana siswa yang tergabung dalam OSIS setiap paginya berkeliling kelas untuk meminta sumbangan dana.
“Dari lima hari itu terkumpul Rp24 juta dengan rincian siswa sebesar Rp8.500.000, kemudian guru sebesar Rp3.500.000 dan orang tua siswa Rp12 juta. Untuk sumbangannya sendiri tidak dipatok, berapapun asal ikhlas,” terangnya.
Rencananya bantuan tersebut akan diberikan untuk para korban pasca perang khususnya untuk dana pendidikan bagi anak-anak korban perang.
Kepala SMAN 1 Cicurug Agus Hernawan sangat mengapresiasi adanya bantuan kemanusiaan Palestina ini. Dikatakannya, kegiatan infak menjadi hal yang biasa di SMAN 1 Cicurug setiap harinya sekolah membiasakan para muridnya untuk menyisihkan sebagian rezekinya.
“Sebenarnya ini memang kegiatan rutin yah dan biasanya infak itu kita gunakan untuk aksi sosial intern saja, tetapi karena ada dorongan dari siswa juga ingin membantu korban di Palestina jadi kita buatkan khusus 5 hari itu donasi untuk Palestina dan bersyukur bukan hanya siswa dan guru saja yang antusias ternyata orang tua siswa juga antusias,” imbuhnya.
Agus berharap melalui kegiatan ini menjadi sebuah pembiasaan yang baik bagi siswa sehingga menjadi budaya di SMAN 1 Cicurug. Bahkan sebelumnya setiap ada bencana alam SMAn 1 Cicurug juga aktif memberikan bantuan, seperti salah satunya pada bencana gempa di Cianjur tahun kemarin.
“Targetnya siswa menjadi terbiasa untuk menyumbang dan memiliki simpati terhadap korban dan kita juga menghimbau selain membantu dengan materi tetapi siswa juga aktif membantu dengan doa,” pungkasnya. (wdy)
