PGRI Kota Sukabumi Dorong Honorer 5 Tahun Mengabdi, Harus Diangkat

PGRI-Kota-Sukabumi
Para guru di Kota Sukabumi saat parade di peringatan HUT PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka

SUKABUMI – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN) diharapkan bisa meningkatkan perhatian lebih kepada guru-guru, khusunya guru honorer.

Kepada Radar Sukabumi, Ketua PGRI Kota Sukabumi, Histato Dayanto Kobasah berharap di HUT PGRI Ke-78 guru terlindungi dan guru semakin sejahtera. “Harapan kami tentunya di momen ini yang pertama honorer,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, honorer ada yang sudah ASN dan ada yang berstatus P3K, namun tetap harus diperhatikan harus tetap dirawat oleh semua pihak dan pemerintah daerah yang mempunyai kewenangan di sini.

“PGRI mendorong agar honorer khususnya non ASN, kalau tadi disebutkan 10 tahun, tetapi kalau bisa 5 tahun yang sudah mengabdi sebaiknya diangkat dengan Surat Keputusan (SK) Wali Kota karena SK Walikota ini bagi non ASN merupakan sebuah pengakuan sebuah kepastian, sebuah kebaikan bagi guru dan tenaga kependidikan yang ada di satuan pendidikan Kota Sukabumi,” desak Histato, Senin (27/11).

Untuk itu, Histato berharap di HUT PGRI ke78 ini guru semakin sejahtera dan guru semakin terlindungi dan tentunya sudah menjadi kewajiban semua pihak agar guru dimuliakan. Guru juga harus mendapatkan kebaikan dan kebajikan dari setiap apa yang dilakukan dan di Hari Guru ini PGRI Kota Sukabumi dapat mempersatukan semua elemen di Kota Sukabumi.

“Semoga pendidikan Kota Sukabumi lebih bermutu dan berkualitas dan dapat mengikuti perkembangan zaman,” tegasnya.

Sementara itu, menanggapi harapan dari PGRI Kota Sukabumi terkait kesejahteraan profesi tenaga pendidik, Pejabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, tentunya pihaknya akan memprioritaskan para guru terutama untuk kesejahteraannya. Khususnya Guru Penggerak akan diprioritaskan menjadi kepala sekolah dan pengawas.

Dikatakannya Pemerintah Kota Sukabumi bersama seluruh stakeholders pendidikan, akan terus berupaya memberikan perhatian kepada para guru. Antara lain, melalui peningkatan kesejahteran guru, memberikan fasilitas yang memadai dan mendukung profesionalisme guru.

“Kami menyadari bahwa pembangunan pendidikan adalah proyek bersama, peran guru sangat krusial dalam mewujudkannya,”terangnya.
Menurutnya di HUT PGRI ke-78 dan HGN menjadi momentum rasa syukur terkait peran guru yang sudah tidak diragukan lagi.

Mereka mendidik para muridnya untuk tambah maju apalagi dengan Kurikulum Merdeka ini guru ditantang untuk terus meningkatkan perannya, meningkatkan kompetisinya dan pemerintah memberikan penghargaan terhadap PGRI yang menaungi organisasi aspirasi para guru dengan steakholdernya.

“Alhamdulillah guru-guru semangat, karena dia juga peran dan terkait dengan fasilitas dan lain sebagainya tadi juga sudah disampaikan oleh PGRI terhadap pihak pemerintah kita nanti akan sampaikan juga ke pemerintah pusat terkait dengan kebjikan P3K ini, apalagi Kota Sukabumi pendapatan UMR sekitar Rp2,8 juta sekian, dan banyak guru bahkan THL dibawah itu karena memang terlalu banyak. Ya mungkin nanti konsekuensinya harus tetap kita batasi, paling tidak 10 tahun mengabdi dan sudah terdaftar database BKD ini yang akan menjadi prioritas,” terangnya.

Untuk itu, Kusmana berharap para guru agar kompetisinya, tingkat pendidikannya terus ditingkatkan. Karena tantangan ke depan murid adalah sahabat guru dan guru juga tetap menjadi guru.

“Tapi kita yang sudah didiknya mungkin bisa jadi Pj walikota bisa jadi kepala dinas, bisa jadi anggota dewan akan tetapi guru dia akan tetap menjadi guru, makanya saya apresiasi buat guru pahlawan tanpa tanda jasa dan mereka bekerja keras untuk membangun Indonesia maju,” ucapnya.

Bahkan sejak tahun 2022 hingga 2023 sebanyak 460 guru honorer sudah diangkat menjadi P3K melalui SK Wali Kota. Hal tersebut menjadi komitmen pemerintah Kota Sukabumi untuk mensejahterakan nasib para guru di Kota Sukabumi.

Kesejahteraan guru itu sebetulnya kalau memang yang ASN barangkali dengan adanya beberapa kebijakan dari menteri pendidikan itu juga sudah bertahap, terkait dengan guru2 yang ASN termasuk juga di dalamnya P3K.

“Bahkan 460 sudah kita rekrut sepanjang 2022 dan 2023 mudah-mudahan kedepan tambah banyak lagi karena mereka juga pembelajar, mereka juga inovatif, mereka juga kerja keras mendidik anak didiknya berhasil di dunia persaingan sekarang apalagi sedang melalui digitalisasi dari mulai tingkat PAUD TK, SD, SMP termasuk juga kewenanganprovinsi SMA,” pungkasnya.

Acara yang berlangsung meriah dengan tajuk “Transformasi Guru, Wujudkan Indonesia Maju” ini dihadiri unsur Forkopimda Kota Sukabumi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Kepala KCD, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi, Pengurus dan anggota PGRI, serta sekitar 3.400 guru se-Kota Sukabumi.(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *