Kerjasama Luar Negeri, Kementan Dukung Mahasiswa Polbangtan Belajar dan Bekerja di Taiwan

Kementan Dukung Mahasiswa Polbangtan

BOGOR – Sebagai bentuk kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendidikan Pertanian Kementan dengan TETO Taiwan, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengirim alumni untuk melakukan kerja magang di Taiwan.

Sebagai perwujudan dari bentuk Kerjasama tersebut, digelar Kuliah Umum bertajuk Peluang Belajar dan Bekerja di Taiwan pada Jumat, (23/02/2024).

Bacaan Lainnya

Kuliah umum memang rutin diselenggarakan setiap bulan dengan mendatangkan narasumber tamu untuk menambah wawasan mahasiswa selain Pendidikan kurikulum terapan. Kali ini, kuliah umum mendatangkan Iqbal S. Shofwan, Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia-Taipei.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” paparnya

Taiwan menjadi salah satu tujuan pelajar nasional, termasuk bagi pelajar asal Indonesia. Pendidikan di Taiwan sudah tergolong maju, terutama di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, dan Matematika).

Universitas Taiwan telah diakui dunia, karena biaya Pendidikan dan biaya hidup lebih murah (dibandingkan AS, Eropa, Australia). Selain itu, Iklim di Taiwan cukup bersahabat. Situasi keamanan kondusif. Terletak tidak terlalu jauh dari Indonesia (bisa direct flight), serta jejaring komunitas Indonesia di Taiwan well-established.

Iqbal, mengatakan bahwa peluang kerja di Taiwan, sangat banyak. Karena populasi di Taiwan didominasi oleh usia lanjut. “Angka kelahiran cenderung menurun setiap tahun. Penduduk di usia produktif rendah, sehingga peluang kerja di Taiwan terbuka bagi profesional asing”, ujarnya.

Iqbal juga menerangkan Informasi mengenai lowongan kerja professional, untuk lulusan setempat dapat mencari universitas atau job fair yang diselenggarakan oleh Ministry of Labor dan Ministry of Education. Jobfair di Indonesia diselenggarakan OCAC bekerjasama dengan TETO.

Dalam paparannya, Iqbal menjabarkan bahwa Taiwan menjadi aging society pada 2018 dan diprediksi menjadi super aging society pada 2025. Pada tahun 2070, diprediksi 4 dari 10 penduduk Taiwan adalah lansia.

Sektor pertanian di Taiwan resmi dibuka pada 6 Oktober 2023 dengan 4 sub jabatan: Agrikultur, Kehutanan, Akuakultur, dan Peternakan. Sektor ini memiliki peluang kerja yang sangat besar karena rendahnya minat warga lokal terhadap pekerjaan ini. Saat ini, kuota sektor pertanian yang dibuka sebesar 12.000 orang.

Mahasiswa tingkat satu Polbangtan Bogor Jurusan Pertanian yang menjadi peserta kuliah umum menaruh atensi besar pada tema kuliah kali ini. Salah satu peserta menanyakan tentang skema penempatan Tenaga Kerja di Taiwan.

Pada akhir sesi, Iqbal menerangkan skema melalui Kerjasama antara P3MI dengan Agensi, melalui integrasi online system endorsement V2 dan SISKO P2MI serta SIAPKerja Kemenaker. (wsd

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *