BANDUNG – Rangkaian kegiatan SmartTren di SMA Negeri 8 Kota Bandung, dalam bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, sejumlah siswa melakukan wakaf Al-Qur’an yang akan dibagikan kepada panti asuhan terdekat, masjid atau mushala.
Selain mewakafkan Al-Qur’an, para siswa SMA Negeri 8 Bandung, juga mengikuti kegiatan ibadah, yakni membiasakan diri melaksanakan shalat Duha dan tadarus Al-Qur’an, serta tausyiah.
Kepala SMAN 8 Bandung, Dedi Mulyawan menuturkan, kegiatan SmartTren memberikan pengalaman kepada para siswa bagaimana seharusnya berperilaku dan beramal ketika di bulan puasa.
“Sebab, yang harus ditingkatkan itu budi pekerti dan karakter,” ujar Dedi, dikutip laman Disdik Jabar, Rabu (20/3/2024).
Dikatakannya, karakter yang bisa ditingkatkan antara lain disiplin, peduli pada sesama, kesabaran, taat serta kejujuran. “Jadi, Ramadan ini mendidik kita. Dan, jadikanlah ini sebagai pengalaman,” pesannya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 8 Bandung Bidang Kurikulum sekaligus Pengarah Teknis SmartTren Nia Kurniasi Cahyati mengatakan, bahwa jumlah Al-Qur’an yang diwakafkan sekitar 100 buah.
Untuk penyebarannya, kata dia, sekolah akan mendata panti asuhan terdekat yang kekurangan Al-Qur’an. “Jika tidak ada, akan kita salurkan ke domisili guru-guru yang tersebar di daerah seperti di Soreang, Banjaran, dan Rancaekek,” ungkapnya.
Menurutnya, pihak sekolah (SMAN 8) sudah menyosialisasikan program ini kepada siswa dan orang tua siswa. Pihaknya pun membebaskan wakaf tersebut dilakukan secara individu ataupun kelompok.
Kita tidak membatasi, enggak harus baru. Jika ada Al-Qur’an yang layakpakai di rumah dan mau diwakafkan dipersilahkan,” ujar Nia.
Nia menuturkan, tak kurang ada empat hikmah yang bisa dipetik oleh para siswa dan semua orang, dari wakaf Al-Qur’an, yakni:
1. Sebagai cara untuk mencintai Al-Qur’an.
2. Memotivasi diri untuk giat membaca Al-Qur’an.
3. Sebagai cara untuk dapat berbagi pada sesama.
4. Mengajak sesama untuk berbuat kebaikan. (Ron/ Naf)
