SUKABUMI – Katirina Rachaju resmi menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Widyapuri Mandiri Sukabumi periode 2021-2025.
Hal itu pasca pelantikan dirinya oleh Ketua Yayasan Sukabumi Mandiri, Ade Suryaman, di Aula STISIP Widyapuri, Sabtu (23/10/2021).
Katirina Rachaju menjadi perempuan pertama yang melanjutkan estafet ketua STISIP Widyapuri Mandiri.
Ia juga merupakan ketua ke lima sejak berdirinya kampus yang berlokasi di Komplek GOR Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Proses pelantikan sendiri menerapkan protokol kesehatan serta undangan yang hadir pun terbatas.
Ketua Yayasan Sukabumi Mandiri Ade Suryaman meminta, ketua STISIP Widyapuri Mandiri yang baru untuk bergerak cepat. Termasuk dalam pembenahan penataan organisasi yang diperlukan.
“Mari bekerja keras dan cerdas agar kampus ini mampu bergerak dengan gesit, adaptif, dan efisien. Serta benahi pengelolaan segenap potensi insan sebagai human capital untuk mendorong diraihnya capaian terbaik,” ujarnya
Selain itu, lanjut Ade Suryaman, manfaatkan sistem informasi manajemen agar mengikuti best practices dan mengadopsi paradigma pendidikan 4.0.
Oleh karena itu, ketua yang baru dilantik agar mengokohkan intern kampus guna menjadikan STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi sebagai perguruan tinggi berkualitas dan berdaya saing global.
“Saya meminta agar segenap jajaran STISIP ini segera berkonsolidasi dan membangun komunikasi dengan semua pihak. Semua ini demi terciptanya output dan outcome yang berkualitas dari penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi,” ucapnya.
Masih dikatakan Ade, STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi harus menjadi universitas ke depannya. Cita cita besar itu, harus menjadi kenyataan di kemudian hari.
“Jangan hanya sekolah tinggi saja. Kita harus bisa berdiri besar. Ke depan harus menjadi universitas,” ungkapnya.
Ketua STISIP Widyapuri Mandiri Katirina Rachaju mengaku, akan berjuang sekuat tenaga untuk memajukan kampus tersebut. Berbagai kekurangan akan terus dibenahi agar STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi menjadi kampus unggul, berprestasi, dan memiliki daya saing.
“Kita akan meningkatkan kualitas dosen hingga peningkatan sarana prasarana. Sehingga, impian menjadi universitas dapat segera terwujud,” pungkasnya. (hms)
