HAN: Delapan dari Sepuluh Siswa Alami Kekerasan

JAKARTA – Hari Anak Nasional (HAN) 2018, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggalakkan kampanye Setop Bullying. Pasalnya mereka menyebutkan delapan dari sepuluh anak pernah menjadi korban bullying atau perundungan di sekolah.

Komisioner KPAI Retno Listyarti menjelaskan, sepanjang 2018 sampai 30 Mei, ada 161 kasus kekerasan anak di lingkungan pendidikan. Dari jumlah tersebut ada 22,4 persen kasus anak menjadi korban bullying. Kemudian ada 25,5 persen anak menjadi pelaku bullying.

Bacaan Lainnya

Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) lebih mencemaskan lagi. Dalam data Ikhtisar Penghapusan Kekerasan Pada Anak 2016-2020 ini dijelaskan bahwa 84 persen atau delapan dari sepuluh siswa pernah mengalami perundungan.

Kemudian 45 persen siswa laki-laki menyebutkan guru atau petugas sekolah adalah pelaku kekerasan. “Perundungan atau bullying harus dihilangkan dari lingkungan anak-anak. Khususnya di sekolah,” tutur Retno saat diwawancara, baru-baru ini.

Dia menjelaskan ada peran orang dewasa dalam munculnya bullying di sekolah. Menurut Retno, anak-anak di sekolah banyak yang menirukan perilaku kekerasan atau bullying yang dilakukan oleh orang dewasa.

Media untuk mencontohnya beragam. Mulai dari aktivitas di media sosial, tayangan televisi, dan sejenisnya. “Sekarang banyak anak-anak usia SD sudah aktif di media sosial,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *