Guru dan Siswa Bertukar Tugas

SUKABUMI – Beragam cara dilakukan untuk merayakan Hari Guru Nasional (HGN). Salah satunya dengan menggelar lomba.

Seperti dilakukan pelajar SMA Negeri (SMAN) 2 Kota Sukabumi. Baru-baru ini mereka menyelenggarakan serangkaian acara demi memeriahkan HGN untuk guru-gurunya.

Bacaan Lainnya

Kepala SMA Negeri 2 (Smanda) Kota Sukabumi Ceng Mamad mengatakan, memperingati HGN dan HUT PGRI ke-73, pihaknya melaksanakan beragam kegiatan salah satunya lomba bernyanyi. Di mana peserta lomba adalah guru dan warga di lingkungan sekolah.

“SMAN 2 merayakan HGN di Senin (26/11), kalau HGN itukan harusnya Minggu (25/11) karena hari Minggu kita libur jadi kita baru melaksanakannya di hari kemarin,” ujar Ceng Mamad kepada Radar Sukabumi.

Peringatan hari guru diawali dengan upacara bendera. Uniknya di upacara bendera kali ini, petugasnya dilakukan oleh guru mulai dari komandan upacara, pengibar bendera, pembaca UUD hingga paduan suara.

Guru berperan menggantikan tugas yang biasa dilakukan oleh para siswanya. Tentunya hal ini menjadi sebuah pengalaman baru, bagi para gurunya.

“Sebuah momen yang menarik bagi kami, khususnya bagi saya pribadi karena biasanya itu tugas siswa kini menjadi tugas kita, apalagi tugas menjadi petugas upacara sudah lama tidak kita lakukan dan ternyata itu tidak semudah yang kita lihat.

Tetapi itu menjadi pengalaman berharga bagi kami,” ucap mantan Kepala SMAN 3 Kota Sukabumi itu. Acara dilanjut dengan kegiatan ungkapan dari murid kepada guru, begitupun sebaliknya guru kepada murid.

Para siswa begitu antusias mengungkapkan terimakasih kepada guru-gurunya, bahkan mereka juga tidak segan memberikan kritikan dan juga harapan kepada gurunya agar lebih baik lagi.

Acara pun ditutup dengan lomba menyanyi. Di mana peserta adalah guru-guru SMAN 2 sedangkan murid berperan sebagai tim juri.

Ceng Mamad berharap, peran guru tidak pernah tergantikan oleh apapun kususnya di era abad 21 di mana internet dan IT berperan sangat besar bagi generasi milenial.

Dirinya berjanji akan terus mendorong guru-gurunya, untuk bisa melek teknologi dan menguasai di bidang teknologi itu sendiri.

“Guru sebagai desainer peradaban harus lebih melek terhadap teknologi dan mampu mengikuti perkembangan zaman, karena guru sebagai profesi yang takan pernah digantikan oleh mesin ataupun internet tetap saja sosok guru dibutuhkan oleh masyarakat,” terangnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *