Bukti LPPM UMMI Bakti kepada Masyarakat

Tiga Dosen Ciptakan Aster, Berdayakan Peternak Domba Lewat Teknologi Pengolahan Pakan

Enam buah Alat Silase Terkompartemen (Aster) dan dua buah alat pencacah rumput sederhana, mulai diujicobakan kepada kelompok ternak Nurul Bayan Desa Cipetir dan Kelompok ternak Hegar Manah Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (16/11). Apa saja manfaatnya? Berikut liputannya.

WIDI FITRIA, Sukabumi

Aster merupakan alat ciptaan tiga dosen Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) yang kemudian hasil penelitiannya dihibahkan kepada masyarakat, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di wilayah Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya adalah kegiatan kepada masyarakat seperti kegiatan Pelaksanaan Program Teknologi Tepat Guna (PPTTG) ini. Pihak kampus berkomitmen dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

Lalu, bagaimana kondisi di lapangan?
Kelangkaan pakan ternak hijau di musim kemarau, kerap menjadi masalah klasik bagi para peternak domba terutama di wilayah Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Masalah ini kemudian coba dipecahkan oleh tiga dosen UMMI yaitu Suhendar, Billyardi Ramdhan dan Ade Sudarma. Ketiga dosen itu mencari solusi tepat guna yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

Melalui PPTTG, dilakukanlah pendampingan cara membuat pakan silase serta cara menggunakan alat pembuat silase yang efektif dan efisien. Alat pembuat silase inilah yang menjadi inovasi tim dosen kampus ini yang dikenal sebagai Aster atau Alat Silase Terkompartemen.

Puncaknya dari kegiatan itu, alat silase kemudian dihibahkan kepada para peternak domba binaan UMMI. Diantaranya kelompok ternak Nurul Bayan Desa Cipetir dan kelompok ternak Hegar Manah Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Alat yang dihibahkan sebanyak enam buah Aster dan dua buah alat pencacah rumput sederhana.

PPTTG tahun 2018 sendiri dibiayai oleh Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Perjanjian Program Penerpan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarkat Tahun 2018Nomor: 181/SP2H/PPM/DRPM/2018, Tanggal 31 Juli 2018.

Ketua pelaksana PPTTG Ummi Suhendar menjelaskan, silase dibuat melalui fermentasi dan dalam kondisi anaerob, maka menjadi suatu keharusan bahwa pengambilan silase harus dilakukan secara hati-hati.

Silo yang berarti tempat menyimpan silase harus cepatā€“cepat ditutup agar udara tidak masuk.Hal ini tentu saja cukup merepotkan peternak, agar itu tidak terjadi maka ia dan dua orang dosen lainnya memodifikasi silo menjadi Alat Silase Terkompartemen Aster).

“Alat ini merupakan modifikasi silo yang memiliki kelebihan adanya terkompartemen (bagian terpisah), sehingga memungkinkan peternak membuat dan memanen silase dalam waktu yang berbeda.Pembuatan silase bisa dilakukan oleh seorang peternak saja, karena adanya alat penekan sehingga pembuatan silase dapat dibuat dan dipanen dalam jumlah sedikit-sedikit (bertahap),” ujarnya menambahkan.

Bak gayung bersambut, hibah alat ini pun mendapat respon positif bagi warga sekitar khusysnya bagi para peternak domba. Kepala Desa Cipetir Ade Supendi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya, bagi tim pengabdi dari UMMI.

“Kami sangat berterimakasih kepada UMMI yang telah melakukan pengabdian kepada masyarakat khususnya di Desa Cipetir. Kegiatan ini pasti sangat membantu para peternak disini. Desa Cipetir dan UMMI telah cukup lama bekerjasama terutama dalam kegiatan pengabdian dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Semoga ke depannya kegiatan kerjasama ini akan terus berlanjut berkesinambungan,” terangnya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Reni Marlinawati, dengan menggunakan bahasa Sunda yang santun, memberikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Ummi. Sebagai wakil rakyat, ia sangat sangat mendorong lahirnya kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini.

Sesuai perannya sebagai anggota DPR ia akan memberikan rekomendasi dan dorongan kepada para pemangku kepentingan terutama kementerian terkait untuk memperbanyak kegiatan sejenis di Sukabumi sebagai upaya penguatan di berbagai bidang terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

“Dalam dua hari ini, Kamis dan Jumat, saya telah menghadiri dua kegiatan penyerahan hibah alat dari para pengabdi UMMI. Ini membuktikan bahwa kehadiran UMMI Insya Alloh bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya,” imbuhnya.

Kegiatan serah terima hibah alat silase terkompartemen dan mesin pencacah rumput dikemas dalam bentuk dialog publik yang dilaksanakan di Madrasah Diniyah Muhammadiyah Nurul Bayan di Kampung Cijarian Girang Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Rektor III UMMI, Haadi Kusuma, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ummi Reni Mulyani, Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kemenristekdikti, Robbi Prayudha, Kepala Desa Cipetir, Ade Supendi, dan Masyarakat anggota kelompok ternak Nurul Bayan dan Hegar Manah.

 

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *