Menurutnya, apa yang dilakukan terhadap para rekan jurnalis tersebut mengekang kreativitas mereka. Mereka menunggu itikad baik dari manajemen Persib agar masalah tersebut segera selesai.
“Forum (Forum Wartawan Persib) kita tunggu dari PT (PT PBB), ada keinginan untuk menyelesaikan masalah ini, apalagi kompetisi mau dimulai. Kita harap ada kepastian, misal ada pembatasan peliputan itu alasannya apa,” ucapnya.
“Kita hanya ingin ada kejelasan dan kepastian. Karena ini sudah akut. Kejelasan gimana. Bukan hanya larang larang, tapi ada kejelasan (perjanjian hitam putih),” tutur Endra.
Bukan hanya pewarta yang dibatasi, para bobotoh yang ingin menyaksikan langsung peluncuran tim kesayangannya untuk berlaga musim 2020.
Salah satunya Ginanjar, bobotoh dari Cimahi. Dia merasa sebagai bobotoh mengaku kecewa dengan peluncuran tim kali ini.
“Launching itu mestinya memperkenalkan tim ke semua supporternya karena tim itu walaupun milik PT PBB tapi tidak bisa dilepaskan dari supporternya itu sendiri,” kata Ginanjar.
Menurutnya, suporter sendiri kalau dilihat lebih jauh sangat berperan penting untuk kelangsungan tim. Mulai dari pemasukan tiket. “Semestinya launching itu buat bobotoh umumnya bukan hanya pihak-pihak tertentu,” harapnya. (pra)