Jangan Wa-was

SELEBRASI: Ezechiel Ndousel, Rene Mihelic dan Kim Kurniawan merayakan gol kegawang Madura United saat Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (23/6).

Persib Bandung mengawali musim 2019 dengan catatan kurang memuaskan. Memang belum terkalahkan dalam empat laga yang sudah dilakoni, namun baru satu kemenangan yang diraih dengan tiga laga sisanya berakhir imbang. Dua dari tiga hasil imbang tersebut, diraih Persib saat tampil di kandang sendiri.

Pencapaian yang sejatinya tidak terlalu memuaskan, namun bukan berarti Bobotoh harus was-was, sebab ini baru awal musim. Satu hal yang wajar bila ada sebuah klub yang mengalami fluktuasi penampilan di awal-awal kompetisi.

Bacaan Lainnya

Dibandingkan dengan musim lalu, pencapaian Persib di awal musim ini jauh lebih baik. Dalam empat laga yang dilakoni di Liga 1 2019, Persib sukses meraup enam poin dan bertengger di posisi keenam.

Tengok musim 2018, dari empat pertandingan, Maung Bandung baru mengumpulkan lima poin hasil dari sekali menang, dua kali imbang, dan sekali kalah. Persib berada di posisi kesembilan.

Meski begitu, Persib yang ditukangi Mario Gomez mampu memperbaiki performa hingga akhirnya mengunci status sebagai juara paruh musim. Pada musim 2018, Persib sejatinya berpeluang besar menjadi juara kompetisi.

Namun karena sanksi berlapis dari Komdis PSSI yang melarang Persib menggelar laga kandang di Bandung dengan tanpa penonton, juga sanksi larangan bermain kepada sejumlah pemain pilar membuat performa Persib terus melorot di putaran kedua.

Pada akhir kompetisi, Persib harus puas menempati posisi keempat. Pencapaian yang tidak bisa dikatakan buruk. Sebab Persib mampu melampaui target dari manajemen yang saat itu hanya menargetkan Persib menempati posisi lima besar.

Dengan kecenderungan yang terjadi di kompetisi musim sebelumnya, tidak menutup kemungkinan pada musim ini pun performa Maung Bandung akan kembali menanjak di laga-laga selanjutnya. Kembali menyodok ke papan atas pun bukan hal mustahil bagi Maung Bandung.

Sebab, sama halnya dengan musim lalu, pada musim 2019 ini pun Persib ditangani pelatih berpengalaman sekaliber Robert Alberts. Asal tahu saja, Robert yang musim lalu menangani PSM Makassar pun sempat mengalami naik turun performa di awal kompetisi.

Dari empat laga yang dilakoni, Juku Eja juga hanya meraih enam poin hasil dari dua kali menang dan dua kali kalah. Tapi setelah itu, PSM bangkit, performa mereka terus menanjak hingga akhirnya mampu menempati posisi kedua di akhir klasemen Liga 1 2018.

Alasan lain yang membuat Bobotoh tak perlu waswas dengan pencapaian Persib dalam empat laga terakhir di Liga 1 2019 adalah pola permainan Persib yang sudah terbentuk dan cukup menghibur sejatinya.

Dalam empat laga tersebut, Maung Bandung mampu tampil mendominasi dan menciptakan banyak peluang berbahaya. Hanya saja penyelesaian akhir masih menjadi kendala Persib untuk memenangkan pertandingan.

Robert pun menyadari kekurangan yang masih melekat dalam timnya, oleh karena itu dia bertekad sekuat tenaga memperbaiki kekurangan tersebut. Agar Persib kembali pada performa positif, dan Maung Bandung kembali mengaum. “Jika kami terus bermain seperti ini dan mencetak lebih banyak gol, kami bisa saja memenangkan setiap pertandingan. Karena semuanya sudah berjalan bagus,” katanya.

Menurutnya, banyak laga dilalui dengan kesempatan mencetak gol. Sayang, kesempatan itu terbuang percuma. “Kami harus melakukan itu (lebih efektif). Karena kami fokus mencari poin juga,” pungkas pelatih asal Belanda itu.

(pra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *